Bojonegoro.iNews.id – Menjelang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) 2025, Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggandeng General Manager Ijen Geopark UGGp, Abdillah Baraas, sebagai narasumber dalam kelas pembekalan yang digelar oleh LPPM Unigoro di Hall Suyitno, Jumat (20/6/2025).
Pembekalan ini difokuskan pada pengembangan potensi desa berbasis geopark, mendukung langkah Pemkab Bojonegoro menuju pengakuan UNESCO Global Geopark (UGGp).
Sinergi Mahasiswa dan Geopark: Optimalkan Potensi Lokal
Abdillah menyampaikan bahwa mahasiswa KKN memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap geopark dan mendorong pengelolaan berkelanjutan.
“Geopark bukan sekadar wisata, tetapi ruang edukasi dan pelestarian. Mahasiswa bisa ikut andil melalui riset, program pemberdayaan masyarakat, hingga pengembangan eduwisata,” ujar Abdillah.
Geopark Bojonegoro, satu-satunya di Indonesia yang bertema minyak dan gas, memiliki 16 geosite, 8 culturesite, dan 3 biosite yang saling terintegrasi. Potensi ini perlu dikemas dalam program edukatif dan pemberdayaan agar bisa dimanfaatkan masyarakat secara berkelanjutan.
Dari Ijen ke Bojonegoro: Gagasan yang Bisa Direplikasi
Dalam sesi pembekalan, Abdillah juga membagikan sejumlah program sukses dari Ijen Geopark yang bisa diadaptasi oleh mahasiswa Unigoro, seperti:
• Pembuatan panel informasi geosite
• Konsep geo-edutourism
• Pelibatan pelajar dalam tur interaktif ke situs-situs geopark
• Inisiatif ekonomi lokal berbasis potensi alam dan budaya
“Kesadaran masyarakat terhadap keberadaan geopark dapat dimulai dari langkah kecil, seperti mengajak anak-anak sekolah datang, berinteraksi, dan belajar langsung di lokasi,” tambahnya.
Diskusi Interaktif, Mahasiswa Siap Berkontribusi
Kegiatan yang dimoderatori oleh Rina Sulistyowati, SE, MP., M.Ak. ini berlangsung interaktif. Para peserta KKN aktif berdiskusi dan berkonsultasi terkait rencana program kerja kelompok mereka selama penugasan di desa.
Pembekalan ini menjadi fondasi awal untuk memastikan KKN-TK Unigoro 2025 tidak hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi pengembangan desa dan dukungan terhadap Geopark Bojonegoro menuju UGGp.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait
