Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke 345, Gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Puluhan kolektor maupun pecinta Tosan Aji dari berbagai daerah, baik dari Kabupaten Bojonegoro maupun dari luar Kabupaten Bojonegoro, menggelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api. Pada gelaran kegiatan tersebut, berbagai macam keris dan Tosan Aji dipamerkan, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke 345.
Seperti inilah suasana kemeriahan serta keramaian pada kegiatan gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api, yang diselenggarakan oleh Komunitas Agni Raket Prasojo, dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro ke 345. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari di Hotel Resto Griya MCM, Kecamatan Kota Bojonegoro, yakni mulai hari sabtu hingga minggu kemarin.
Berbagai macam jenis serta bentuk keris dan Tosan Aji dipamerkan dalam kegiatan Gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api tersebut. Pada pameran kali ini diikuti oleh sekitar 40 para kolektor ataupun pecinta Tosan Aji dari Kabupaten Bojonegoro, maupun dari berbagai daerah luar Kabupaten Bojonegoro.
Mulai dari Kabupaten Lumajang, Tulungagung, Magetan, Malang, Kediri, Nganjuk, Mojokerto, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Jawa Timur, hingga dari Kabupaten Pati, Solo, Semarang, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain itu juga ada yang berasal dari luar Jawa, seperti Lombok Sumatera dan Bali.
Adanya kegiatan Gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api, dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke 345, untuk membangun ekonomi kreatif lewat pengembangan budaya, khususnya dibidang seni dan Tosan Aji, serta nguri-uri budaya lokal.
M. Yayan Chotibul Umam, selaku Ketua Umum Agni, Paguyuban Pelestari Tosan Aji Agni Bojonegoro mengatakan, rangkaian acara pada kegiatan Gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api, meliputi sarasehan pusaka, jamasan pusaka nasional, bursa pusaka dan lelang pusaka.
Dalam gelar pusaka, ada berbagai macam keris yang dipamerkan, dengan usia sejak zaman Hindu Budha. Ada 4 bagian yakni terdiri dari Sepuh Sanget, Sepuh, Nom-noman dan ke 4 Kamardikan.
Pada bagian sepuh sanget, keris berusia sekitar abad ke-1 sampai abad ke-9, bagian sepuh di zaman Kerajaan Singosari serta kerajaan, bagian nom noman di era Pakubuwono, Hamengkubuwono dan Kamardikan di era setelah kemerdekaan.
“ini kegiatan kita bursa pusaka, yang kedua ada jamasan pusaka, ketiga sarasehan pusaka, bursa bertujuan untuk membangun ekonomi kreatif lewat pengembangan budaya khususnya di bidang seni dan tosan aji, diikuti baik dari bojonegoro maupun luar bojonegoro, bahkan ada yang dari luar jawa seperti dari bali, lombok dan sumatera juga ada, ini juga dalam rangka memperingati hari jadi kabupaten bojonegoro,” M. Yayan Chotibul Umam, Ketum Paguyuban Pelestari Tosan Aji Agni Bojonegoro
Dengan diadakannya gelaran pusaka, diharapkan para pemuda generasi sekarang maupun semua golongan, bisa mencintai pusaka budayanya, nguri-uri sejarah lewat benda pusaka.
Editor : Prayudianto