BOJONEGORO, iNews.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, dari Komisi C yang membidangi pendidikan mencatat.
Ada ada lebih dari seribu ruang kelas di sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bojonegoro kondisinya memprihatinkan.
Ruang kelas sekolah negeri tersebut mengalami kerusakan, dengan kategori ringan hingga berat.
Berdasarkan data rekapitulasi jumlah SD dan SMP rusak yang dihimpun dari Komisi C DPRD Bojonegoro.
Jumlah sekolah rusak mencapai 1.027 ruangan kelas, mulai dari kerusakan ringan, sedang, maupun rusak berat.
Dari 1.027 ruang kelas yang rusak tersebut, 816 merupakan ruang kelas SD, sedangkan 211 lainnya merupakan ruang kelas SMP.
Sementara, jumlah total ruang kelas SD maupun SMP Negeri di Bojonegoro mencapai 5.292 ruang kelas.
Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengungkapkan, sampai saat ini memang persoalan sarana prasarana (Sarpras) pendidikan di Kabupaten Bojonegoro banyak kondisinya yang memprihatinkan.
Hal itu, disebabkan minimnya SDM di Dinas Pendidikan (Disdik) yang menangani perihal Sarpras tersebut.
“Sumber daya manusia (SDM), Dinas Pendidikan yang menangani soal sarpras, sangat minim,” ujar Politisi asal Partai Golkar itu, sabtu (11/10/2024).
Menurut Mas Pri, sapaan akrabnya, DisanbPendidikan Bojonegoro telah mengajukan satu bidang khusus yang menangani terkait sarpras pendidikan ini.
Namun, setelah satu tahun diajukan, belum ada tindak lanjut dari Pemkab Bojonegoro.
“Tapi sampai sekarang belum ada progres (pengajuan tersebut). Padahal itu adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah terkait sarpras pendidikan,” jelas pria yang sudah 2 periode duduk di kursi legislatif ini.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Bojonegoro, Nur Sujito saat dikonfirmasi perihal banyaknya sekolah negeri yang berada dibawah naungan Disdik itu, belum menjawab saat berusaha dikonfirmasi hal tersebut.
Editor : Arika Hutama