Harga Bawang Merah Anjlok Saat Panen, Petani Bojonegoro Mengeluh Rugi

BOJONEGORO.INEWS.ID – Para petani bawang merah di Kabupaten Bojonegoro tengah dilanda kekecewaan akibat anjloknya harga jual bawang merah saat musim panen. Harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp25.000 per kilogram, kini merosot tajam menjadi sekitar Rp16.000 per kilogram di tingkat petani.
Penurunan harga ini diduga disebabkan oleh melimpahnya stok bawang merah di pasaran, yang terjadi seiring dengan panen raya di berbagai wilayah sentra produksi bawang merah di Bojonegoro, seperti Kecamatan Sumberrejo, Kedungadem, Kepohbaru, dan Sugihwaras.
Di Desa Sambongrejo, Kecamatan Sumberrejo, para petani mengaku hasil panen tahun ini sebenarnya cukup baik secara kualitas dan kuantitas. Namun, kondisi pasar yang tidak bersahabat membuat mereka tidak bisa menikmati hasil kerja keras mereka secara maksimal.
Salah satu petani setempat, Rudi Ardiansyah, menyampaikan bahwa hasil panennya mencapai hampir empat kwintal untuk lahan seluas 100 meter persegi. Meski demikian, harga jual yang rendah membuat pendapatan petani jauh dari harapan.
“Biaya produksi bawang merah cukup tinggi, bisa mencapai Rp5 juta untuk lahan seluas 100 meter persegi. Itu untuk beli bibit unggul, perawatan, dan penyemprotan obat-obatan agar tanaman terhindar dari hama,” ujar Rudi, kamis (17/4/25).
Ia menambahkan, kondisi ini membuat para petani berada di ambang kerugian, bahkan ada yang nyaris tidak balik modal. Hal tersebut diperparah oleh cuaca yang tidak menentu dan curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Para petani berharap pemerintah atau pihak terkait dapat memberikan solusi konkret terhadap fluktuasi harga hasil pertanian, terutama menjelang musim panen.
"Semoga pada musim panen berikutnya harga bawang merah dapat kembali stabil, minimal di atas Rp25.000 per kilogram, agar petani tidak lagi merugi dan tetap semangat membudidayakan bawang merah," pungkasnya.
Editor : Dedi Mahdi