Viral! Anna Mu’awanah Joget di DPR, Warganet: Izin Silaturahmi ke Rumah Ibu

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Sebuah video yang menampilkan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan Bojonegoro–Tuban, Anna Mu’awanah, tengah berjoget di ruang rapat paripurna DPR RI viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 41 detik itu, mantan Bupati Bojonegoro periode 2018–2023 terlihat mengenakan kebaya hijau sambil berjoget bersama sejumlah anggota dewan lain.

Video tersebut beredar luas di berbagai platform, khususnya di akun Instagram lokal @bojonegoro.informasi sejak tiga hari terakhir. Meski baru sehari diposting, rekaman itu telah ditonton puluhan ribu kali dan dibanjiri ratusan komentar dari warganet.

Mayoritas komentar berisi kritik hingga hujatan yang menyayangkan aksi tersebut.

“Assalamualaikum Ibu yang terhormat. Posisi di mana bu, Insya Allah kami mau silaturahmi ke rumah ibu,” tulis akun @ezafahlevi30.

“Wahai rakyat, tahukah rumah ibu-ibu ini…,” tambah akun @tr.trii.

“Pilihan wong Bojonegoro lucu-lucu ya,” ujar akun @amahardianto.

“Samperin rumahnya, lagu mengundang jarahan,” tulis akun @dee.istkoji.

“Sudah tua, bentar lagi nunggu antrian dipanggil Tuhan,” komentar akun @dharmaindonesia.

Selain komentar tersebut, ribuan tanggapan lain juga membanjiri kolom unggahan di Instagram maupun TikTok, sebagian besar bernada kritik keras.

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Anna Mu’awanah belum membuahkan hasil. Dua nomor telepon yang sebelumnya aktif saat dirinya menjabat Bupati Bojonegoro tidak dapat dihubungi, sementara pesan langsung melalui Instagram juga belum mendapat balasan.

Baca Juga

Mengulik Aktivitas 6 Anggota DPR RI Dapil Bojonegoro–Tuban Saat Gelombang Demo Pecah

Pesan Redaksi iNews

Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat. 

Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah. 

Baca Juga

Komunitas Ojol Bojonegoro Gelar Salat Gaib untuk Almarhum Affan Kurniawan

Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.

Editor : Arika Hutama