Timnas Indonesia Kalah dari Arab Saudi, Jalan ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka Lewat Skenario Ini

ARAB SAUDI, iNewsBojonegoro.id – Harapan Timnas Indonesia untuk melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026 masih menyala, meski harus menelan kekalahan dramatis 2-3 dari Arab Saudi dalam laga perdana Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dalam pertandingan yang digelar Kamis (9/10/2025) dini hari WIB di King Abdullah Sports City, Jeddah, Garuda tampil penuh semangat. Penalti Kevin Diks pada menit ke-11 sempat membawa Indonesia unggul. Namun tuan rumah bangkit dan membalikkan keadaan melalui gol Saleh Abu Alshamat (17’) serta dua gol Firas Al Buraikan (36’, 62’).

Baca Juga

Telur GAYATRI Bojonegoro Dongkrak Ekonomi Warga, Pemkab Siap Perluas Program di P-APBD

Hasil ini menempatkan Indonesia di posisi terbawah klasemen sementara Grup B tanpa poin. Arab Saudi memimpin dengan 3 poin, sementara Irak belum memainkan laga pertamanya.

Meski kalah, peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka – namun dengan syarat ketat dan bergantung pada beberapa skenario krusial.

Skenario Lolos Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

1. Kemenangan Wajib atas Irak
   Laga melawan Irak pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB menjadi laga hidup-mati. Kemenangan akan membuat poin Indonesia setara dengan Arab Saudi.

2. 

   Baca Juga

   Hadiri Wisuda Unigoro, Bupati Wahono: Lulusan Harus Adaptif dan Bermental Pejuang

   Irak Harus Kalahkan Arab Saudi
   Untuk menjaga persaingan tetap terbuka, Indonesia berharap Irak juga mengalahkan Arab Saudi di pertandingan selanjutnya. Ini akan membuat ketiga tim mengoleksi 3 poin.

3. Selisih Gol Jadi Faktor Penentu
   Jika ketiga tim berakhir dengan poin sama, maka selisih gol akan menjadi penentu siapa yang lolos otomatis. Artinya, Indonesia tak hanya harus menang, tapi menang besar atas Irak.

4. Peluang Play-off Masih Terbuka
   Jika gagal memuncaki klasemen, Indonesia masih bisa melaju ke babak play-off zona Asia. Dari situ, jalan ke Piala Dunia bisa diperjuangkan lewat jalur antarbenua.

Editor : Arika Hutama