get app
inews
Aa Text
Read Next : Lebih dari 100 Warga Bojonegoro-Tuban, Mengadu ke Pertamina soal Kendaraan Mogok Akibat Pertalite

Sempat Takut Motor Brebet, Ojol Bojonegoro-Tuban Kini Kembali Percaya Pakai Pertalite

Kamis, 06 November 2025 | 20:12 WIB
header img
Seorang pengemudi ojek online usai membeli BBM jenis pertalite di SPBU Pertamina Bojonegoro. Foto: iNews Bjn

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Setelah sempat beralih ke Pertamax akibat kasus motor brebet usai pengisian bahan bakar Pertalite beberapa waktu lalu, para pengemudi ojek online (ojol) di wilayah Bojonegoro dan Tuban kini mulai kembali menggunakan BBM jenis Pertalite.

Dalam tiga hari terakhir, penggunaan Pertalite dilaporkan kembali normal, seiring dengan stabilnya performa kendaraan dan hasil pengecekan kualitas BBM di lapangan oleh pihak SPBU dan Pertamina.

Ketua Komunitas Ojol Bojonegoro, Suwito, mengatakan kondisi mesin para pengemudi kini sudah kembali stabil dan normal.

“Sudah sekitar tiga hari ini kami pakai Pertalite lagi, dan motor berjalan lancar. Nggak ada brebet atau mogok,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

Suwito menjelaskan, saat awal kejadian, banyak pengemudi khawatir lantaran mesin motor terasa tidak bertenaga dan tersendat setelah mengisi Pertalite di sejumlah SPBU. 

Akibatnya, sebagian besar pengemudi memilih sementara waktu beralih ke Pertamax, meski biaya operasional meningkat.

“Kami sempat pakai Pertamax dulu meski mahal, yang penting motor bisa jalan lancar. Ojol kan bergantung penuh pada kendaraan,” jelasnya.

Ia mengapresiasi langkah cepat Pertamina dan pengelola SPBU yang melakukan pengecekan dan penanganan langsung di lapangan. 

Menurutnya, kini kualitas Pertalite sudah lebih baik dan bisa digunakan dengan aman.

“Kami berharap ke depan nggak ada lagi kejadian serupa. Sekarang Pertalite sudah aman dan bisa kami pakai seperti biasa,” tambahnya.

Senada disampaikan Ketua DPC Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Tuban, Yuri Novianto, yang mengungkapkan banyak anggotanya sempat terdampak akibat kasus Pertalite tersebut.

“Sebagian besar pengemudi memilih beralih ke Pertamax kemarin karena takut kejadian serupa terulang. Tapi dampaknya, beban operasional harian naik tajam,” jelas Yuri.

Menurutnya, pengeluaran BBM yang biasanya hanya Rp50.000–Rp60.000 per hari, melonjak menjadi sekitar Rp100.000 saat menggunakan Pertamax. 

Kondisi ini sempat memberatkan para pengemudi yang mengandalkan pendapatan harian.

Kini, setelah adanya evaluasi dan langkah perbaikan dari Pertamina, para pengemudi kembali beroperasi seperti biasa dengan tetap memantau kualitas bahan bakar di SPBU.

“Sebagian motor yang rusak juga sudah kembali beroperasi. Tapi kami tetap berharap Pertamina memperketat pengawasan kualitas agar tidak ada kejadian serupa lagi,” tegas Yuri.

Editor : Arika Hutama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut