Sesepuh Samin Mbah Lasiyo Wafat, Dimakamkan di Tengah Hutan Jati yang Sakral
BLORA, iNewsBojonegoro.id – Komunitas Adat Samin di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tengah berduka.
Sesepuh ajaran Samin Sedulur Sikep, Mbah Lasiyo, berpulang pada Kamis (20/11/2025) malam di RSUP Dr. Kariadi Semarang setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Ia wafat pada usia 66 tahun.
Isak tangis keluarga, warga, dan para pengikut ajaran Samin pecah saat prosesi pemakaman berlangsung pada Jumat (21/11) siang.
Suasana haru menyelimuti area pemakaman yang berada di tengah hamparan hutan jati—lokasi yang selama ini dianggap sakral oleh komunitas adat setempat.
Pejabat dan Tokoh Adat Hadir Beri Penghormatan Terakhir
Sejak kabar wafatnya beredar, ucapan duka datang dari berbagai pihak. Bupati Blora bersama jajaran Forkopimda tampak hadir di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir.
Para pejabat menilai kepergian Mbah Lasiyo merupakan kehilangan besar, terutama karena perannya menjaga dan merawat ajaran Samin Sedulur Sikep—warisan leluhur Samin Surosentiko yang menekankan kesederhanaan, kejujuran, dan hidup apa adanya.
Dimakamkan di Petilasan Samin Surosentiko
Jenazah dimakamkan di perempatan petilasan Samin Surosentiko, sebuah titik yang dianggap keramat oleh warga Sedulur Sikep. Meski merupakan tokoh adat, prosesi pemakaman tetap mengikuti tata cara Islam.
Pemilihan lokasi pemakaman bukan tanpa alasan. Bagi komunitas Samin, kawasan hutan jati itu diyakini sebagai tempat penting dalam perjalanan ajaran Samin, sekaligus simbol diteruskannya nilai-nilai perjuangan Samin Surosentiko dari generasi ke generasi.
Sosok Sederhana yang Konsisten Memegang Ajaran Leluhur
Orang-orang terdekat mengenang Mbah Lasiyo sebagai sosok rendah hati yang teguh menjaga falsafah hidup Samin.
“Mbah Lasiyo selalu mengajarkan kejujuran, ketulusan, dan hidup apa adanya. Itu pesan yang tak pernah beliau tinggalkan,” ujar Mbah Poso, salah satu muridnya.
Warisan Pengabdian bagi Komunitas Sedulur Sikep
Kepergian Mbah Lasiyo meninggalkan duka mendalam, sekaligus warisan keteladanan bagi masyarakat adat Samin. Ia dianggap sebagai penjaga tradisi yang mampu mempertahankan ajaran leluhur di tengah derasnya perubahan zaman.
Hingga kini belum diputuskan siapa yang akan meneruskan peran sebagai sesepuh adat. Namun, warga Sedulur Sikep yakin nilai-nilai yang dijaga Mbah Lasiyo akan tetap hidup melalui keluarga, para murid, serta generasi penerus komunitas adat Samin.
Editor : Arika Hutama