BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Hasil pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMP Negeri 1 Padangan, Kabupaten Bojonegoro, yang berlangsung pada Senin (4/8/2025), menunjukkan sejumlah temuan kesehatan yang memprihatinkan. Dari ratusan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut, puluhan di antaranya terindikasi mengalami anemia dan hipertensi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati, menyampaikan bahwa kegiatan yang diikuti sebanyak 938 siswa ini merupakan bagian dari program nasional yang ditinjau langsung oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, serta Dirjen Kemenkes, dr. Azhar.
“Sebanyak 63 siswa terindikasi gangguan visus mata, 34 siswa hipertensi atau tekanan darah tinggi, 1 siswa terindikasi diabetes, 79 siswa terindikasi anemia atau kekurangan darah, dan 1 siswa terindikasi gangguan pada telinga,” jelas Ninik pada Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, temuan terbanyak adalah anemia dan gangguan visus mata. “Yang mendominasi para siswa terindikasi anemia dan gangguan visus mata. Untuk sisanya dalam kondisi baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Menko PMK Pratikno hadir secara langsung dalam kegiatan kick-off CKG di SMPN 1 Padangan. Acara tersebut melibatkan 958 pelajar dan didukung oleh 80 tenaga kesehatan dari 10 puskesmas di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Pratikno menyatakan bahwa program CKG ini merupakan langkah awal pemerintah dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045. “Ini merupakan kewajiban negara untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh warga,” tegasnya saat konferensi pers.
Menteri asal Desa Dolokgede, Bojonegoro itu juga mengungkapkan bahwa sebelum menyasar pelajar, program CKG telah menjangkau lebih dari 16 juta warga di seluruh Indonesia. Ia menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan, terutama sejak usia dini.
“Mulai sekarang, siapa pun bisa melakukan pengecekan kesehatan tanpa harus menunggu ulang tahun,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan berbagai indikasi masalah kesehatan yang perlu segera ditindaklanjuti. “Dari pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh ini, tim medis menemukan beberapa indikasi, di antaranya masalah gigi dan mata. Bahkan, sejumlah siswa gula darahnya sudah melampaui batas,” ungkap Pratikno.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak. “Ini penemuan yang memprihatinkan. Mari kita sama-sama menjaga anak-anak kita agar meningkatkan kualitas kesehatannya,” pungkasnya.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait