JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - NASA mengatakan Solar Cycle 25 sudah melebihi prediksi. Akibatnya, badan antariksa mengatakan jilatan api Matahari akan meningkat selama beberapa tahun ke depan.
Peningkatan jilatan api Matahari ini menyebabkan beberapa masalah bagi Bumi sepanjang 2025. Sebenarnya prediksi ini tidak mengejutkan untuk beberapa pihak. Faktanya, Matahari perlahan-lahan meningkatkan kecepatan mengeluarkan energi dan materai selama beberapa bulan terakhir.
Tanpa suar atau jilatan api Matahari bisa mencapai puncak siklus 11 tahunnya. Matahari tidak diharapkan untuk memenuhi "solar maximum" sampai sekitar 2025. Jadi, sampai itu terjadi, kita harus mengharapkan keluaran energi bintang kita untuk terus berlanjut.
Tapi apa sebenarnya artinya itu bagi manusia di Bumi? Nah, sebagai permulaan, manusia bisa menantikan lebih banyak fenomena alam seperti aurora borealis. Aurora borealis sering dikaitkan dengan peningkatan suar Matahari karena material bertabrakan dengan atmosfer magnetik planet.
Ketika ini terjadi, efek cahaya berkilau di langit tercipta. Tapi, ada juga atribut negatif untuk aktivitas Matahari. Flare matahari yang intens dan lontaran massa korona dapat menyebabkan badai geomagnetik di Bumi. Dan NASA tidak melihat semburan matahari ini membaik di tahun-tahun mendatang.
Editor : Prayudianto