Ini Alasan Banyak Mobil Mewah Dibuang di Dubai

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Sebagai kota paling glamour di dunia, sangat mudah melihat pemandangan supercar lalu lalang di sana. Ironisnya, banyak mobil mewah yang terbengkalai di jalan.

Fenomena ini mengundang tanda tanya besar. Kenapa bisa mobil-mobil mewah tersebut dibuang pemiliknya begitu saja? Rupanya ini bukan tanpa alasan.

Baca Juga

Kapolri Larang Anggotanya Pamer Mobil Mewah dan Motor Gede: Tetap Santun di Jalan

Dilansir dari Startuptalky, Kamis (13/10/2022), kebanyakan mobil mewah dibuang begitu saja karena sang pemilik mengalami krisis keuangan alias bangkrut. Ini tidak lepas dari persaingan bisnis yang ketat di sana.

Orang-orang yang tidak berhasil mencapai puncak karier hingga harus berutang akan meninggalkan mobil mereka dan melarikan diri dari kota untuk menghindari hukuman denda atau masuk penjara.

Mereka meninggalkan aset-aset dan harta berharganya seperti mobil mewah.Tidak heran ada banyak mobil eksklusif, seperti Ferrari dan Lamborghini ditinggalkan pemiliknya karena bangkrut.

Bagi yang belum tahu, Dubai sendiri menggunakan hukum syariah diikuti sistem hukum pemerintahan. Jika seseorang berutang dan tidak membayarnya akan dipidana.

Bagi mereka yang bangkrut, sistem hukum Dubai tidak menunjukkan belas kasihan. Tak heran, saat mereka tidak mampu melunasi utang akan melarikan diri dari Dubai.

Ini tidak hanya berlaku pada orang asing tetapi juga penduduk setempat. Hingga saat ini, jumlah mobil mewah yang dibuang di Dubai terus bertambah. Bahkan tidak jarang mereka meninggalkan mobil dengan kondisi kunci masih menggantung.

Tercatat ada sekitar dua hingga tiga ribuan mobil mewah berharga jutaan dolar AS yang dibuang di Dubai. Jika mobil-mobil yang ditinggalkan pemiliknya menghalangi jalan dan mengganggu aktivitas umum mobil akan dipindahkan ke tempat rongsokan dan dibiarkan bertahun-tahun menjadi bangkai. 

Kebanyakan mobil mewah dibuang begitu saja karena sang pemilik mengalami krisis keuangan alias bangkrut. Foto: YouTube. Donut Media.

 

Editor : Prayudianto