Berkah Pelipat Surat Suara di KPU Bojonegoro, Sehari Raup Cuan Rp 600 Ribu

BOJONEGORO, iNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro Jawa-timur, mulai melakukan pelipatan dan penyortiran suarat suara. Kegiatan tersebut dimulai pada senin (28/10/24).

Ketua KPU Bojonegoro Robby Adi Perwira mengatakan, jika dalam pelipatan surat suara ini pihaknya mengerahkan sebanyak 100 orang tenaga pelipat, mereka diambil dari warga sekitar kantor KPU.

Baca Juga

Sebulan Jelang Coblosan, Relawan Wahono - Nurul Gelar Doa Bersama Untuk Kemenangan

"Untuk gelombang pertama ini, pelipatan dilakukan terhadap surat suara pemilihan bupati dan wakil bupati Bojonegoro," jelasnya, selasa (29/10/24).

Robby menambahkan, jika dalam pelipatan surat suara pilbup tersebut ditargetkan rampung selama 4 sampai 5 hari. Setelah itu baru dilakukan pelipatan surat suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur jawa-timur.

"Informasinya hari ini surat suara pilgub mulai datang," tambahnya.

Baca Juga

Kurangi Polusi Hingga Tekan Laka, WanNur Siapkan Bus Sekolah Gratis untuk Pelajar Bojonegoro

Sementara itu, adanya pelipatan surat suara ini menjadi berkah tersendiri bagi warga yang menjadi tenaga kerja pelipat. Setiap surat suara mereka diberi honor sebesar Rp 150.

Sumiati, salah satu tenaga pelipat mengatakan, jika dalam sehari dia bisa melipat hingga 2 dus atau sebanyak 4 ribu lembar surat suara.

"Pengalaman pileg kemarin saya bisa melipat hingga 2 dus, satu dus berisi 2 ribu lembar," ungkapnya, saat ditemui di lokasi pelipatan yang ada di depan gudang KPU Bojonegoro.

Baca Juga

Dilaporkan Pidana Soal Kericuhan Debat, Ini Kata Cabup Teguh Haryono

Jika satu lembar surat suara diberi honor Rp 150, itu berarti Sumiati atau satu orang tenaga pelipat bisa meraup cuan hingga Rp 600 ribu rupiah per harinya.

"Alhamdulillah, lumayan mas," ucapnya.

Sementara itu, untuk jumlah surat suara baik calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro, maupun gubernur dan wakail gubernur Jatim, masing masing sebanyak 1.055.024 lembar surat suara.

Editor : Arika Hutama