BOJONEGORO.INEWS.ID - Sejumlah pemain Persibo Bojonegoro mengalami luka serius, setelah terjadinya kericuhan saat laga pamungkas di group 3 Liga 2, antara Deltras FC Sidoarjo melawan Persibo Bojonegoro.
Sedikitnya ada tiga pemain yang mengalami luka hingga berdarah darah ini. yakni Kapten Tim Persibo Bojonegoro, Osas Saha (11), Diandra Diaz Dewari (21), dan Hadi Ardiansyah (64). Ketiganya, mengalami luka-luka di wajah usai terkena pukulan.
Kericuhan ini berlangsung setelah terjadinya gol pada menit akhir, waktu tambahan atau unjury time yang dicetak pemain Persibo pada menit ke 95.
Konsultan Persibo Bojonegoro, Eko Setiawan mengatakan, pemain Persibo Bojonegoro sebenarnya melerai pemain Deltras FC saat mengejar wasit usai mengesahkan gol Persibo, namun justru kena pukul.
“Padahal pemain persibo ga ada keras mainnya. Karena melerai mereka (Pemain Deltras) kejar wasit, jadinya anak-anak yang dihantam,” ujarnya.
“Yang parah ada 3, termasuk Osas melarai ke bogem (pukul) juga,” bebernya tambahnya.
Sementara itu, usai kericuhan tersebut Manajemen Deltras FC resmi mengajukan surat protes kepada Komisi Divisi PSSI. Mereka keberatan atas kepemimpinan wasit yang dianggap kontroversial dalam pertandingan melawan Persibo Bojonegoro.
Keputusan kontroversial yang diambil oleh wasit selama pertandingan memicu kemarahan tim dan pendukung Deltras FC.
CEO Deltras FC, Amir Burhanuddin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan surat protes lengkap dengan bukti-bukti, termasuk video insiden yang terjadi di lapangan.
Salah satu sorotan utama adalah gol kedua Deltras FC yang dianulir oleh wasit, serta pengesahan gol Persibo yang dinilai berada dalam posisi offside.
“Nanti keputusannya bagaimana, yang jelas kita tetap akan melayangkan surat protes, tidak masalah biar nanti diperiksa, termasuk video-video kan ada, termasuk gol kita yang dianulir,” jelasnya, Minggu (12/1/2025).
Bagi Deltras FC maupun Persibo, pertandingan ini merupakan laga penentuan untuk masuk ke babak delapan besar. Untuk menjaga peluang lolos atau promosi ke Liga 1 musim depan.
Editor : Dedi Mahdi