BOJONEGORO.INEWS.ID - Persibo Bojonegoro saat ini masih berjuang di babak play-off untuk bisa bertahan di Liga 2 musim depan, setelah gagalnya ke babak 8 besar.
Sebagai tim debutan, Persibo sempat tampil menggebrak di awal musim, dengan meraih 5 kemenangan beruntun. Namun setelah itu tim berjuluk Laskar Angling Dharma ini performanya "angin-anginan".
Hal itu membuat mantan jawara Copa Indonesia ini harus menentukan nasib lolos tidaknya babak 8 besar di pertandingan terakhir, melawan Deltras FC Sidoarjo. Seperti diketahui laga itu berujung kericuhan, hingga sejumlah keputusan kontroversial diterima.
Presiden Klub Persibo Bojonegoro, Deddy Adrianto Wibowo mengeluhkan jika keputusan operator liga yang membatalkan gol ke gawang Dektras FC itu sangat merugikan timnya.
"Saya masih baru, belum genap 2 tahun terjun di dunia sepakbola indonesia dengan mengelola Persibo. Ternyata di luar yang kita lihat, ada yg diluar kuasa. Ya seperti ini, penggembosan," ungkapnya, saat mengikuti Podcast Bersama pengamat Sepakbola nasional Akmal Marhali di channel youtubenya @Bicara Bola by akmal.
Deddy juga membeberkan, alasan kenapa dia tertarik mengelola Persibo Bojonegoro, saat menjawab pertanyaan Akmal, meski harus mengeluarkan cuan yang tidak sedikit.
"Saya suka dan cinta sepakbola, mencoba untuk kontribusi, teutama saat melihat timnas yang lagi bagus," tambahnya.
Lalu Koordinator Save Our Soccer Akmal, menanyakan terkait berapa uang yang sudah dikeluarkan untuk mengelola Persibo di Liga 2.
"Berapa yang sudah dikeluarkan,15, 20 M?" Tanya Akmal.
"Yah dikisaran itu, tapi nggak sampai lah (Rp20 miliar)," jawab Deddy.
Menurutnya, jika dengan mengelola klub sepakbola dia bisa mendapat kesempatan terlibat langsung, merasakan kemenangan di dalam tim, tidak hanya sebagai penonton saja.
"Apa ini perpeloncoan untuk saya ya, selaku orang baru di industri sepakbola, apa ada yang mis komunikasi?," kata Deddy Adriyanto Wibowo.
Editor : Arika Hutama