Hakim Belum Siap, Sidang Perdana Kasus Korupsi Mobil Siaga Desa di Bojonegoro Ditunda

BOJONEGORO.INEWS.ID – Kasus dugaan korupsi sebanyak 386 mobil siaga desa di Kabupaten Bojonegoro, sudah dilimpahkan ke pengadilan dan memasuki masa siding.
Sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan ini, sebelumnya dijadwalkan pada kamis (6/2/2025) di Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya. Namun sidang tersebut ditunda.
Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro, Reza Aditya Wardhana, saat dikonfirmasi membenarkan, jika sidang perdana ini ditunda, siding akan dijadwalkan kembali pada pekan depan.
“Enggeh (benar) ditunda. Minggu depan,” ungkap Reza, Kamis (6/2/2025).
Mantan Kasi Pidsus Situbondo ini menjelaskan, alasan penundaan ini, lantaran Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tipikor, Surabaya belum siap, karena ada alasan teknis .
“Majelis hakim belum siap, karena ada alasan teknis,” jelasnya.
Untuk diketahui, pada kasus dugaan korupsi mobil siaga desa yang diberikan ke 386 desa di Kabupaten Bojonegoro itu, Kejari telah menetapkan 5 tersangka, yakni pihak rekanan SH dari PT United Motors Centre (PT UMC), dan IV selaku branch manager dari PT Sejahtera Buana Trada (PT SBT).
Lalu, IK selaku Manajer Cabang PT UMC dan HSN dari PT SBT. Selain itu, terdapat satu tersangka dari unsur desa, yakni Kades Wotan, Kecamatan Sumberrejo, AW.
Sementara, selama proses rangkaian penyidikan, penyidik Kejari Bojonegoro telah berhasil menyita kerugian negara sekitar Rp5,3 Miliar.
Editor : Dedi Mahdi