Buka Puasa Bareng Jurnalis, EMCL Komitmen Dukung Profesionalisme Media di Bojonegoro

BOJONEGORO.INEWS.ID - Operator Lapangan Minyak Banyu Urip Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan sejumlah jurnalis di Bojonegoro.
Kegiatan bertajuk "Ngabuburit Bareng Media Bojonegoro" itu, digelar di salah satu hotel Jalan MH Thamrin Kota Bojonegoro, rabu (26/3/25).
Sedikitnya ada puluhan jurnalis dari berbagai platform yang bertugas di wilayah Bojonegoro, baik cetak, siber, radio dan televisi hadir dalam acara tersebut.
Sementara itu, Tezhart Elvandiar selaku Socioeconomic & External Engagement Manager EMCL mengatakan, jika pihaknya berterima kasih kepada para jurnalis yang hadir memenuhi undangan.
"Tadi saya cari-cari tema apa yang cocok dibicarakan di bulan ramadan saat ngobrol bareng jurnalis, akhirnya saya menemukan istilah tabayun,"ungkap pria kelahiran Jakarta ini.
Menurut Tezhart, tabayun merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh jurnalis, karena dalam menulis berita mereka terbiasa konfirmasi serta cek dan ricek.
"Jadi untuk menelusuri kebenaran informasi, jurnalis itu melakukan tabayun, sebelum disiarkan ke publik. Dan itu merupakan ajaran agama islam," tambahnya.
Dengan tabayun, kata pria yang akrab disapa Etang ini, maka media bisa menjalankan fungsinya dengan baik, karena tidak melihat isu atau informasi dari satu pihak saja.
"Itu juga komitmen kami dari EMCL. Kita tidak mau "membeli" media untuk mempengaruhi publik terkait dengan operasi kami di Lapangan Banyu Urip. Kita hormati profesionalisme dan independensi media di Bojonegoro," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro Muhammad Suaeb merespon positif, apa yang disampaikan pihak EMCL, selaku operator Lapangan Migas Banyu Urip Blok Cepu.
"Ada sejumlah peristiwa dan konflik sejak awal beroperasinya Lapangan Banyu Urip, tapi setahu saya EMCL tidak pernah mengintervensi media. Dan itu baik untuk menjaga pers tetap sehat dan independen," paparnya.
Pria yang saat ini duduk di kursi pimpinan redaksi (Pimred) Radar Bojonegoro ini berharap, agar apa yang dilakukan oleh EMCL ini bisa menjadi contoh, baik itu kontraktor kontrak kerjasama (KKKS), maupun lembaga yang berkepentingan dengan publik di kota Migas ini.
"Ini contoh yang baik, tapi jurnalis harus berpegang teguh pada kode etik, agar ekosistem media massa tetap sehat. EMCL selama ini juga kerap mendukung kegiatan peningkatan kapasitas jurnalis di Bojonegoro," pungkasnya.
Editor : Arika Hutama