Aksi Tolak UU TNI di Bojonegoro Ricuh, 6 Demonstran Diamankan Polisi

BOJONEGORO.INEWS.ID – Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Bojonegoro pada Selasa, 27 Maret 2025.
Aksi tersebut bertajuk "Veteran Memanggil", yang bertujuan untuk menuntut pembatalan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Polri yang tengah dibahas di tingkat legislatif.
Massa aksi yang diperkirakan berjumlah ratusan orang mulai memadati kawasan depan Gedung DPRD sejak siqng hingga sore hari. Mereka membawa berbagai spanduk dan poster yang bertuliskan "Tolak RUU Polri!" dan "Jangan Biarkan TNI Politisi!" serta meneriakkan yel-yel anti-revisi UU TNI dan penolakan terhadap RUU Polri.
“Revisi UU TNI dapat melemahkan posisi TNI dalam menjaga kedaulatan negara, sementara RUU Polri berpotensi memperburuk independensi kepolisian,” ujar Bahrul Hikam, satu orator aksi.
Tuntutan ini semakin memanas saat sejumlah peserta aksi mencoba memasuki gedung DPRD untuk menemui wakil rakyat, namun langkah mereka dihalau oleh petugas keamanan yang berjaga.
Ketegangan memuncak dan terjadi kericuhan di antara massa dengan aparat. Beberapa orang terlihat berusaha menerobos barikade polisi, yang kemudian mengakibatkan perkelahian kecil.
Akibat kericuhan tersebut, enam orang dari massa aksi diamankan oleh polisi untuk menghindari situasi yang lebih memburuk. Polisi kemudian membawa mereka ke Polres Bojonegoro untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Perwakilan massa aksi menyatakan bahwa mereka akan terus memperjuangkan tuntutan mereka dan meminta agar DPRD Bojonegoro menyampaikan aspirasi tersebut ke tingkat pusat.
“Aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan rakyat,” serunya.
Aksi yang melibatkan ratusan orang itu terjadi kericuhan. Sejumlah pendemo mendapat tindakan represif dari aparat keamanan yang berjaga.
Pantauan di lapangan, sejumlah pendemo dipukul dan ditendang hingga mengalami luka-luka. Selain itu, ada pendemo yang kini ditangkap dan dibawa ke Mapolres Bojonegoro.
“Ada teman kami yang dibawa ke polres, informasinya ada tiga orang,” ujar Koordinator Lapangan Fajar Wicaksono.
Sementara Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto mengungkapkan, pihaknya saat ini masih akan melakukan pengecekan terkait demonstran yang dibawa ke Mapolres Bojonegoro. “Saya masih di DPRD, saya cek dulu ya,” ujarnya melalui sambungan telepon
Selain itu, tindakan aparat keamanan yang terpaksa memukul mundur massa dengan water canon karena pihaknya melihat tidak hanya mahasiswa yang melakukan turun aksi.
“Saya melihat tidak hanya mahasiswa, jadi terpaksa dipukul mundur dengan water canon,” jelasnya.
Sementara, 6 demonstran yang sebelumnya diamankan akhirnya dilepas sekitar pukul 21.00 WIB. Situasi di sekitar gedung DPRD Bojonegoro kini telah kembali kondusif, meskipun beberapa petugas keamanan masih terlihat berjaga di lokasi hingga malam hari.
Demonstrasi ini mencerminkan ketegangan politik yang terus berkembang terkait dengan revisi UU TNI dan pembahasan RUU Polri yang semakin mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan masyarakat.
Editor : Dedi Mahdi