Akademisi Unigoro Imbau Petani Tembakau Gunakan Mulsa Plastik untuk Antisipasi Gagal Panen

Bojonegoro.iNews.id — Curah hujan yang masih turun di sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro membuat petani tembakau waspada terhadap potensi gagal panen. Pasalnya, tembakau merupakan komoditas yang ideal ditanam saat musim kemarau agar kualitas hasil panennya maksimal.
Menghadapi situasi tersebut, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro (Unigoro), Ir. Darsan, M.Agr., menyarankan para petani tembakau untuk mulai menerapkan mulsa plastik sebagai solusi mitigasi.
“Mulsa plastik berfungsi melindungi tanah dari kelebihan air akibat hujan. Petani juga sebaiknya membuat bedengan yang lebih tinggi agar akar tanaman tidak tergenang,” jelas Darsan, Senin (16/6/2025).
Ia menambahkan, jika daun tembakau terkena air hujan, kandungan nikotin (klelet) bisa luntur dan meresap ke tanah. Dampaknya, kualitas daun tembakau menurun, tidak bisa mencapai warna kuning keemasan yang diidamkan, serta berimbas pada harga jual.
Darmaji, salah satu petani tembakau setempat, mengaku kehilangan sekitar 6.000 batang tanaman akibat curah hujan tinggi yang tidak biasa pada musim tanam tembakau.
“Saya sudah mengeluarkan banyak biaya sejak pembibitan, penanaman, hingga pemupukan. Sekarang sebagian besar tanaman mati mengering,” ungkapnya, Kamis (12/6/2025).
Para petani kini berupaya melakukan langkah penyelamatan agar tidak mengalami kerugian lebih besar. Di antaranya dengan membuat saluran pembuangan air dan meninggikan bedengan untuk mencegah genangan saat hujan turun kembali.
“Kami berharap cuaca segera kembali normal. Tanaman tembakau ini tidak cocok dengan air yang berlebih. Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, kami bisa gagal panen,” tambah Darmaji.
Tembakau dikenal sebagai tanaman yang memerlukan kondisi lahan kering, sehingga intensitas hujan tinggi sangat tidak menguntungkan dalam masa pertumbuhannya.
Editor : Dedi Mahdi