get app
inews
Aa Text
Read Next : Meriah! Ratusan Warga Bojonegoro Berebut Gunungan Sesaji di Klenteng Hok Swie Bio

Revita Khoirisalma: Dari Teras Rumah di Bojonegoro Hingga Juara Catur Porprov Jatim

Senin, 08 September 2025 | 12:51 WIB
header img
Revita Khoirisalma peraih medali catur di Porprov Jatim 2025. Foto: Pemkab

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Di teras rumah sederhana di Dusun Tlumbung, Desa Sumberrejo, papan catur pernah menjadi arena duel antara ayah dan kakaknya. Dari situlah, Revita Khoirisalma kecil tumbuh sebagai penonton setia—sebelum akhirnya ia sendiri melangkah masuk ke dunia yang kelak membawanya menorehkan prestasi.

Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025, gadis Bojonegoro ini sukses membawa pulang dua medali.
“Awalnya cuma lihat, tapi lama-lama penasaran. Akhirnya coba main sendiri,” kenang Revita, menceritakan titik awal perjalanannya.

Perkenalan resminya dengan kompetisi catur datang pada tahun 2014. Saat itu, lomba yang seharusnya diikuti sang kakak justru diambil alih olehnya. Meski masih TK, ia bersikeras ikut, hingga panitia memasukkannya ke kategori kelas 1–3 SD. Hasilnya mengejutkan: Revita meraih juara 2.

Dari situlah jalannya terbuka. Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Bojonegoro datang langsung ke rumah, menawarinya kursi di tim. Sejak itu, rutinitasnya berubah: setiap minggu berlatih di markas Percasi, di luar itu ia menjalani sesi latihan pribadi hingga tujuh jam bersama pelatih.

“Kadang, satu langkah bisa dipikirkan lima menit lebih. Kalau salah, semua strategi berantakan,” katanya sambil menatap papan catur, seakan mengulang partai yang pernah ia mainkan.

Latihan, Mental, dan Puncak Porprov

Menu latihannya padat: simulasi pertandingan, analisis partai lawan, hingga melawan pemain dengan level jauh di atasnya. “Kalau ketemu lawan kuat, justru itu kesempatan belajar. Rasanya seperti naik gunung, capek, tapi pemandangannya indah di puncak,” ucapnya.

Dukungan penuh Bojonegoro menjelang Porprov 2025 membuatnya semakin fokus. Selama tiga bulan, ia hidup di antara papan catur, strategi, dan waktu istirahat yang terbatas. Total 19 pertandingan harus ia jalani dalam tiga nomor: cepat, kilat, dan klasik.

“Waktu itu badan rasanya nggak fit, kepala berat, tapi saya nggak mau menyerah. Satu demi satu langkah saya jalani,” ujarnya lirih.

Akhirnya, dua medali berhasil ia raih. Bagi Revita, itu bukan sekadar prestasi, tapi hadiah dari kerja keras, disiplin, dan doa yang tak pernah henti.

Kini, meski berstatus mahasiswa baru di Universitas Negeri Surabaya, ia tetap berkomitmen sebagai atlet Bojonegoro. Harapannya sederhana: terus berkembang dan mengibarkan nama Bojonegoro di panggung nasional bahkan internasional.

“Catur mengajarkan saya bahwa hidup itu penuh pilihan. Satu langkah yang tepat bisa mengubah segalanya,” tutupnya.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut