Kekeringan Meluas, BPBD Bojonegoro Salurkan 70 Tangki Air Bersih ke 13 Desa

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Meski sejumlah wilayah sudah mulai diguyur hujan, namun dampak kekeringan di Kabupaten Bojonegoro terus meluas seiring dengan musim kemarau. Sebagai respon cepat terhadap krisis air bersih yang dialami warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 70 tangki ke wilayah terdampak.

Distribusi air bersih tersebut mencakup 13 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksono, dalam laporan tertulis menyatakan bahwa bantuan ini diberikan berdasarkan permintaan warga dan hasil pemantauan langsung tim di lapangan.

Baca Juga

Telan Rp70 Miliar Tapi Belum Beroperasi, Kadinkes Bojonegoro Bungkam soal RSUD Temayang

“BPBD Bojonegoro telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 70 tangki," jelasnya.

Adapun distribusi bantuan air bersih yang dilakukan pada Minggu (14/9/2025), meliputi:

1. Kecamatan Kepohbaru

   • 

     Baca Juga

     Telan Rp70 Miliar RSUD Temayang Belum Siap Beroperasi, DPRD Bojonegoro Temukan Banyak Kejanggalan!

     MTSN Kepohbaru: 1 rit

2. Kecamatan Kedungadem

   • Dusun Ledok RT 03 RW 05, Desa Porong: 1 rit

3. 

   Baca Juga

   Pemotor Tewas Usai Tabrak Suzuki Carry di Jalan Raya Bojonegoro–Babat, Begini Kronologinya

   Kecamatan Sumberrejo

   • Dusun Medoro RT 12 & 11 RW 04, Desa Sumberharjo: 2 rit

4. Kecamatan Dander

   • 

     Baca Juga

     Petani di Kedungadem Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah, Ini Dugaan Penyebabnya

     Desa Ngumpakdalem (Sekolah Rakyat): 2 rit

5. Kecamatan Margomulyo

   • Dusun Meduri RT 01 RW 08, Desa Meduri: 2 rit

Baca Juga

Bojonegoro Jadi Episentrum Motor Brebet di Jatim, Ini Tanggapan Akademisi Unigoro

Distribusi ini merupakan bagian dari upaya tanggap darurat BPBD Bojonegoro dalam mengatasi krisis air yang tengah melanda beberapa wilayah. BPBD memastikan bahwa penyaluran air bersih akan terus berlanjut selama kekeringan masih terjadi dan permintaan dari warga terus masuk.

Editor : Arika Hutama