Debit Bengawan Solo di Bojonegoro Meningkat, Air Keruh dan Bawa Sampah dari Hulu

KALITIDU, iNewsBojonegoro.id - Debit air Sungai Bengawan Solo terpantau meningkat dalam beberapa hari terakhir seiring tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.
Peningkatan debit air ini menyebabkan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut tampak keruh dan membawa berbagai jenis sampah dari daerah hulu.
Pantauan di pintu air Bendung Gerak Bojonegoro, tepatnya di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, menunjukkan arus air cukup deras dengan permukaan yang lebih tinggi dari biasanya.
Sejumlah potongan kayu, plastik, dan dedaunan tampak terbawa arus menuju hilir.
“Air meningkat sejak kemarin,” ungkap Rohmat, salah satu warga setempat, Kamis (23/10).
Selain itu, beberapa warga yang tinggal di kawasan bantaran sungai memanfaatkan kondisi air keruh tersebut untuk mencari ikan mabuk yang terbawa arus deras.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur.
Fenomena tersebut berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, hingga hujan es, yang diprakirakan terjadi pada periode 20–29 Oktober 2025.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa sebagian wilayah Jawa Timur kini memasuki masa pancaroba dan sebagian lainnya sudah mulai memasuki awal musim hujan.
“Dalam sepekan ke depan diprakirakan terdapat peningkatan potensi cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Fenomena ini disebabkan oleh gangguan gelombang atmosfer yaitu Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur,” jelas Taufiq dalam keterangannya, Senin (20/10).
Selain faktor atmosfer, suhu muka laut yang cukup hangat di sekitar Selat Madura juga memperkuat pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan,” tambahnya.
Dengan kondisi cuaca yang belum stabil, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Bengawan Solo diminta tetap waspada terhadap kemungkinan banjir kiriman dari wilayah hulu, terutama jika intensitas hujan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Editor : Arika Hutama