LAMONGAN, iNews.id - Pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur mengaku bersyukur Karena dapat mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren melalui peresmian toserba. Dengan kemandirian ekonomi, ponpes Sunan Drajat akan semakin banyak membantu para santri dalam hal finansial.
Kemandirian ekonomi pesantren, Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat Lamongan resmi miliki Toserba. Toko serba ada berkonsep mal 3 lantai yang dikelola dengan sistem koperasi tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemkab Lamongan, Bank Indonesia dan Kementrian Koperasi dan UMKM.
Toserba yang berada di tanah seluas 3000 M tersebut menghadirkan beberapa konsep. Di lantai bawah terdapat retail yang menjual keperluan sembako dan makanan, kemudian di lantai 2 setengah mal yang menjual aksesoris dan peralatan rumah tangga serta di lantai 3 khusus menjual fashion.
Diungkapkan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementrian Koperasi dan UMKM, Supomo, melalui peresmian toserba ini merupakan ikhtiar bersama dalam mewujudkan merdeka finansial pesantren, melihat besarnya potensi yang dimiliki pesantren bukan tidak mungkin kemandirian ekonomi dapat tercapai.
"Kegiatan sore hari Ini adalah wujud nyata dari kolaborasi seluruh pihak baik pemerintah pusat, daerah dan pesantren dalam men-support kemandirian ekonomi pesantren. Dalam hal ini pemda sangat memudahkan dalam perizinan dan memberikan fasilitas serta infrastruktur," ujar Supomo usai melakukan Grand Opening Toserba Sunan Drajat di Ponpes Sunan Drajat Lamongan bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi , Pengasuh Ponpes Sunan Drajat serta Deputi BI Perwakilan Jatim dikutip iNews.id Lamongan, Senin (18/4/2023).
Supomo juga menambahkan ada 17 pesantren di Jatim yang tergabung dalam KSBP yang akan dijadikan pilot project dalam kemandirian ekonomi di berbagai wilayah.
"Pertumbuhan ekonomi syariah mengalami lompatan yang luar biasa dimana pada tahun 2020 LPDB menyalurkan sebanyak 1 triliun dana kepada koperasi syariah dan tahun 2021 ini juga sama. Ternyata koperasi yang potensial itu di pesantren karena dilandasi dengan akhlak. Untuk itu saya beranggapan bahwa kemandirian bangsa dan negara ini di tangan pondok pesantren," imbuhnya.
Sementara itu Deputi Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Harmanta menuturkan saat ini BI telah memiliki kawasan khusus syariah dan selalu mendorong program-program pondok pesantren di Jawa Timur. Bahkan menurutnya, eknomi syariah Indonesia peringkat keempat dunia pada 2020.
"Berdasarkan indikator global finance islamic economi kita patur bersyukur karena dalam waktu kurun 5 tahun Indonesia mengalami lompatan sangat besar, dulu kita berada di peringkat 11. Alhamdulillah sekarang berada di peringkat 4 dunia. Ini menunjukkan ekonomi syariah menjadi sumber ekonomi baru yang merupakan daya hidup kita semua. Masuk di dalamnya toserba ini jelas memperkuat keuangan syariah," katanya.
Melihat hal baik tersebut, Bupati Yuhronur mengaku senang, karena apa yang dilakukan Ponpes Sunan Drajat adalah bentuk pengungkit kemandirian ekonomi khususnya di wilayah pantura.
Berdasarkan data BPS tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Lamongan bangkit di angka 3,43 persen dari sebelumnya yang sempat terkontraksi akibat pandemi. Untuk itu Bupati Yuhronur terus mendorong gerakan kebangkitan perekonomian melalui UMKM dan pertanian.
"Melalui koperasi ini diharapkan dapat menampung berbagai produk UMKM santri. Saya yakin ini bisa menjadi sebuah energi perekonomian di Lamongan. Kami juga terus mendorong agar UMKM meningkatkan kualitas produknya," tutur Bupati Lamongan
Berbagai program bisnis juga tengah dilakukan Pemkab sebagai upaya membangkitkan iklim bisnis generasi muda melalui program Megpreneur dan Santri preneur.
"Kita terus mendorong dan menciptakan iklim bisnis yg dapat memberikan energi positif bagi dunia uasaha. Untuk itu saya senang sekali dan mengucapkan trimakasih kepada Ponpes Sunan Drajat yang terus bersinergi dengan Pemkab. Terima kasih juga kepada LPDB yang telah memberikan banyak dorongan kepada ponpes ini untuk tumbuh kembangkan ekonomi bisnis. Masih banyak lagi ponpes di Lamongan yang potensial untuk dibantu akses permodalan," tutupnya.
Editor : Prayudianto