JAKARTA, Bojonegoro.iNews.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat Gunung Semeru yang berada di Lumajang, Jawa Timur mengalami 518 kali erupsi dalam sepekan terakhir. Data tersebut diambil per 15–21 Juni 2022.
Diketahui, saat ini Gunung Semeru berstatus level III atau siaga sejak 16 Desember 2021.
“Tercatat 518 letusan, 30 embusan, 1 gempa vulkanik dalam, 2 gempa tektonik lokal, 51 gempa harmonik, dan 5 gempa tektonik jauh,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya dikutip Rabu (22/6/2022).
Saat ini PVMBG melaporkan teramati asap dari kawah utama berwarna putih sedang dengan tinggi sekitar 100 meter dari puncak. Sementara, angin lemah hingga sedang berembus ke segala arah.
“Erupsi masih terjadi namun secara visual tidak teramati,” ungkapnya.
PVMBG mengatakan masyarakat di sekitar Gunung Semeru baik pengunjung, pendaki atau wisatawan direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata PVMBG, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan akan bahaya lontaran batu (pijar),” tuturnya.
Kemudian warga diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tutur PVMBG.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait