Jadi Problem Internal Industri Media, Dewan Pers Soroti Kualitas Jurnalistik Indonesia

Jonathan Simanjuntak
Ketua Komisi Pengaduaan dan Penegakan Etika Pers pada Dewan Pers, Yadi Hendriana dalam diskusi dari Polemik MNC Trijaya. (Foto istimewa).

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Dewan Pers menyoroti masih kurang baiknya quality of journalism atau kualitas jurnalistik di Indonesia. Hal itulah yang menjadi problem internal masalah organisasi dalam industri pers saat ini.

"Problem internal di pers itu adalah quality of journalism kita kurang bagus, saya akui," kata Ketua Komisi Pengaduaan dan Penegakan Etika Pers pada Dewan Pers, Yadi Hendriana dalam diskusi dari Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Mau Dibawa ke Mana Industri Pers Kita', Sabtu (4/2/2023).

Alasannya, menurut dia industri pers di Indonesia masih kerap mengamplifikasi konten-konten yang berisi provokasi seksual, konten hoaks dan fitnah hingga konten yang menyalahi kode etik. Hal itu juga terbukti dari temuan Dewan Pers yang mendapati ada 691 kasus pelanggaran pers yang terjadi selama tahun 2022.

Dia tak menampik bahwa ada kecenderungan konten tersebut didistribusikan untuk mendongkrak traffic atau rating bagi perusahaan media. Pasalnya, ada kecenderungan publik juga yang menyukai konten-konten tersebut.

"Pertama itu kekerasan, kemudian pornografi dan yang ketiga itu mistis, tiga itu underline, tapi apakah kita mau itu? Kan enggak," kata Yadi.

Oleh karenanya, dia berharap industri pers di Indonesia bisa lebih mengedepankan kualitas jurnalistik. Industri pers menurutnya bisa mendistribusikan konten yang lebih inspiring, apalagi kekinian sudah banyak masyarakat yang mulai menyukai konten tersebut.

"Pers itu selalu menekankan quality of journalism, mungkin sekarang sudah berubah, ternyata yang inspiring content itu banyak disukai. Nah harusnya yang inspiring konten yang betul-betul keren yang bisa kita amplifikasi," jelas Yadi.

Dalam hal tersebut, tambah Yadi, Dewan Pers juga sudah meminta komitmen mulai dari organisasi pers, perusahaan pers dan jurnalis untuk menggelorakan konten yang lebih berkualitas untuk masyarakat. Menurutnya, konten yang berkualitas dapat menjadi kekuatan juga bagi masyarakat. "Kalau seandainya kita mengepung dunia digital kita ini dengan konten berkualitas berguna untuk publik. Insyaallah pers kita itu akan menjadi kekuatan yang baik untuk masyarakat," katanya.



 

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network