BOJONEGORO.INEWS.ID - Keputuan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang membatalkan gol Persibo Bojonegoro ke gawang Deltras FC Sidoarjo, pada menit ke 94 dan memutuskan untuk menggelar laga lanjutan disebabkan sejumlah pihak.
Hal tersebut lantaran operator Liga Indonesia itu, dianggap membuat keputusan di luar kewenanganya.
Menanggapi keputusan kontroversial itu, Presiden Klub Persibo Bojonegoro Deddy Adriyanto Wibowo mengaku kecewa. Skuad Laskar Angling Dharma dianggap sangat dirugikan.
"Kecewa itu pasti, kita merasa sangat dirugikan. Pemain dipukuli, keputusan wasit dirubah, jujur saja kita sudah bermain sebaik mungkin dan menghormati seluruh azas dan peraturan sepakbola."
"Tapi kalau seperti ini mungkin kami selaku pemilik klub bola menjadi bingung. Saya memang baru di dunia sepakbola dan saat ini kami mempertanyakan apakah memang begini sepakbola di Indonesia?" Keluhnya, kamis (16/1/25).
Deddy menambahkan, jika pihaknya selama ini sudah mempercayai dan menerapkan prinsip sepakbola sesuai dengan Low Of The Game (LOTG), yang dianut sepakbola di seluruh dunia.
"Mungkin kami terlalu naif mempercayai dan berkiblat pada peraturan dan _law of the game_ yang sudah ditetapkan PSSI dan FIFA," tambah Deddy.
Selama ini pihak manejemen Persibo berusaha untuk kut memajukan Sepakbola Tanah Air. Kekerasan seperti yang dialami saat bertanding di Stadion Gelora Delta Sidoarjo sangat disayangkan.
"Pasti, kita ingin sepakbola Indonesia maju. Terlepas dari skor, kita tidak ingin kekerasan seperti ini menjadi sesuatu yang normal di sepakbola Indonesia."
"Kita mencintai sepakbola di Indonesia dan kami memberikan segenap sumbangsih yang kami bisa, khususnya untuk masyarakat serta supporter Bojonegoro yang sangat kami cintai dan banggakan," ungkapnya.
Sementara, saat ditanya mengenai langkah selanjutnya, setelah adanya putusan PT LIB ini, pihak manajemen Persibo mengaku masih membahasnya.
"Saat ini kami sedang berkoordinasi internal terkait langkah-langkah yang akan kami ambil selanjutnya," pungkas Presiden Klub Persibo Bojonegoro.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait