Bojonegoro.iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menargetkan pembentukan 430 Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan sebagai tindak lanjut program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program ini dimaksudkan untuk memperkuat ketahanan pangan serta mempercepat pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat desa.
Dalam dialog interaktif “Sapa Bupati” pada Selasa (17/6/2025), Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan bahwa pembentukan koperasi ini merupakan bagian dari regulasi nasional.
“Koperasi Merah Putih adalah bentuk kehadiran negara. Ini regulasi dari pusat, dan koperasi dipilih karena struktur ini memungkinkan negara hadir langsung di tengah masyarakat,” jelas Bupati.
Kendati begitu, Bupati Setyo mengungkapkan bahwa pemerintah daerah masih menunggu arahan teknis lebih lanjut dari pusat terkait mekanisme operasional koperasi. Hal ini menjadi penting agar keberadaan koperasi tidak tumpang tindih dengan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah lebih dahulu eksis di banyak desa.
“Kita tetap menghidupi BUMDes. Sementara Koperasi Merah Putih akan difokuskan pada sektor ketahanan pangan. Saat ini kami masih dalam tahap pembentukan,” tambahnya.
Menjawab kekhawatiran publik terkait potensi gesekan antara koperasi dan BUMDes, Setyo menegaskan bahwa keduanya bisa berjalan berdampingan dengan fungsi yang berbeda.
Ia berharap pada 12 Juli 2025 mendatang, akan ada arahan resmi dari pemerintah pusat terkait peran, strategi, dan pelaksanaan teknis Koperasi Merah Putih di lapangan.
“Kita tidak ingin membatasi, justru berharap kejelasan arah agar koperasi ini bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat desa,” pungkasnya.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
