BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Sebanyak 596 buruh pabrik rokok Mitra Produksi Sigaret (MPS) Padangan, Kabupaten Bojonegoro, terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pengurangan tenaga kerja dilakukan menyusul turunnya jumlah produksi rokok yang dikelola oleh PT Rukun Jaya Makmur, mitra HM Sampoerna di bidang jasa borongan produksi sigaret kretek tangan (SKT).
Ketua Cabang Federasi Serikat Pekerja (FSP) Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman (RTMM) SPSI Bojonegoro, Anis Yulianti, mengungkapkan sekitar 200 dari ratusan buruh yang terkena PHK tersebut merupakan anggota serikatnya.
“Sebagiannya sekira 200 orang yang di PHK adalah anggota kami,” ujarnya, Kamis (28/8).
Anis menduga penurunan produksi di MPS Padangan erat kaitannya dengan maraknya peredaran rokok ilegal dan rokok SKT bercukai murah di pasaran. Kondisi tersebut dinilai sebagai ancaman serius bagi keberlangsungan tenaga kerja di industri rokok.
“Peredaran rokok ilegal dan rokok bercukai murah ini berbahaya, berdampak langsung ke nasib buruh pabrik rokok,” tandasnya.
Sementara itu, Mediator Hubungan Industrial Ahli Muda Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Rafiudin Fatoni, membenarkan adanya PHK massal tersebut. Pihaknya telah menerima laporan resmi sekaligus meninjau langsung kondisi di pabrik.
“Sekitar seminggu lalu kami sudah mengecek ke MPS Padangan untuk memastikan bahwa hak para karyawan telah diterima. Hasilnya sudah diselesaikan oleh perusahaan dan tidak ada masalah, semua sudah terbayarkan,” jelasnya.
Toni, sapaan akrabnya, menegaskan PHK massal ini terjadi bukan karena persoalan hubungan industrial, melainkan murni akibat penurunan permintaan produksi.
“Jadi PHK ini merupakan efisiensi, karena produksi rokok menurun yang berpengaruh langsung pada pendapatan perusahaan, sehingga timbul pengurangan karyawan,” ujarnya.
Berdasarkan data per akhir Juli 2025, total tenaga kerja PT Rukun Jaya Makmur tercatat 2.221 orang. Setelah pengurangan 596 buruh serta 9 karyawan yang mengundurkan diri, jumlah pekerja kini tersisa 1.616 orang.
“Selisih total 605 orang, terdiri pengurangan 596 orang dan yang 9 orang mengundurkan diri,” tambah Toni.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait