BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan tren peningkatan. Rata-rata pertumbuhan mencapai 3% per tahun, dengan data terbaru mencatat total 91.751 pelaku usaha. Keberadaan UMKM ini menjadi salah satu penopang utama perputaran roda ekonomi daerah.
Kepala Bidang Promosi, Ekspor, dan Kerjasama Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Dindagkop UM) Bojonegoro, Mahesa Ghalendra, menyebutkan bahwa peningkatan jumlah UMKM didominasi oleh pengusaha muda yang memanfaatkan kemajuan teknologi digital.
“Rata-rata masyarakat setelah lulus sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya mencoba berwirausaha sendiri,” jelas Mahesa, jumat (5/9/2025).
Digitalisasi Dorong UMKM Naik Kelas
Menurut Mahesa, digitalisasi membuka peluang besar bagi UMKM Bojonegoro untuk memperluas pasar, bahkan hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Dukungan pemerintah daerah juga semakin memperkuat pertumbuhan UMKM. Salah satunya melalui kebijakan aplikasi e-Bakul, yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) berbelanja produk lokal. “e-Bakul untuk peningkatan ekonomi lokal,” tegas Mahesa.
Dukungan dan Pelatihan Rutin
Pemkab Bojonegoro, melalui Dindagkop UM, juga menyediakan sarana, prasarana, serta pelatihan rutin untuk mendukung pelaku UMKM, khususnya yang baru merintis usaha. Program tersebut mencakup pendampingan legalitas usaha hingga fasilitasi bagi UMKM berpotensi ekspor.
“Jika ada kesempatan, kami akan mengajak beberapa pelaku UMKM, mulai dari makanan, minuman, pakaian hingga karya kreatif, untuk tampil dalam ajang tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional agar bisa naik kelas dan berdaya saing,” tambah Mahesa.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, UMKM Bojonegoro diharapkan tidak hanya menjadi penggerak ekonomi lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait
