BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Di tengah turunnya hujan di beberapa wilayah, krisis air bersih masih membayangi sejumlah daerah di Kabupaten Bojonegoro. Salah satu yang terdampak adalah Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 36 yang berlokasi di Dusun Kedungrejo, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.
Sekolah yang kini menampung sekitar 100 siswa dari 28 kecamatan ini menempati gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). Sejak mulai beroperasi pada 15 Agustus 2025, kegiatan belajar-mengajar dibayangi keterbatasan akses air bersih.
Gedung Pusdiklat selama ini mengandalkan pasokan dari jaringan PDAM yang bersumber dari mata air Grogolan di Desa Ngunut, Kecamatan Dander. Namun debit air yang kecil dan harus dibagi dengan kebutuhan warga sekitar membuat pasokan tak mencukupi kebutuhan sekolah.
Mengatasi situasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengirimkan bantuan air bersih setiap hari ke lokasi sekolah. Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 106 tangki air ke desa-desa terdampak kekeringan, termasuk SRMA 36.
“Sekolah Rakyat di Dusun Kedungrejo menerima dua rit air bersih setiap hari dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter,” jelas Heru dalam laporan tertulis, Kamis (18/9/2025).
Tak hanya SRMA 36, dua sekolah lain di Kecamatan Kepohbaru juga mengalami krisis air, yakni SMAN Kepohbaru dan MTsN Kepohbaru. Keduanya menerima bantuan satu rit air bersih.
Secara keseluruhan, distribusi air bersih dari BPBD menyasar 13 desa di 10 kecamatan, yang dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan hasil pemantauan lapangan. Berikut adalah rincian distribusi pada Kamis, 18 September 2025:
Kecamatan Sukosewu
Dusun Sembungrejo, Desa Sumberjokidul: 2 rit
Kecamatan Sumberrejo
Dusun Medoro, Desa Sumberharjo: 2 rit
Kecamatan Kepohbaru
SMAN Kepohbaru: 1 rit
MTsN Kepohbaru: 1 rit
Kecamatan Dander
Sekolah Rakyat (Dusun Kedungrejo): 2 rit
BPBD Bojonegoro memastikan distribusi akan terus dilakukan secara berkelanjutan hingga kebutuhan air bersih masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan, dapat terpenuhi secara optimal.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait