get app
inews
Aa Text
Read Next : Vespa Rp23 Jutaan Diluncurkan Murah di India, Bakal Masuk Ke Indonesia ?

Sempat Mati Suri karena Pandemi, Kampung Bonsai di Lamongan Kini Bergeliat Lagi

Senin, 08 Agustus 2022 | 14:48 WIB
header img
Perajin tanaman hias di Desa Wanar Lamongan. Foto : iNews.id. Abdul Wakhid.

LAMONGAN, iNewsBojonegoro.id - Kampung Bonsai di Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan kembali bergeliat setelah mati suri akibat Covid-19. Kampung yang 80 persen warganya menjadi perajin bonsai ini selama ini menjadi penopang perekonomian desa.   

Warga Desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan, sejak puluhan tahun dikenal sebagai masyarakat perajin bonsai. Desa ini pun berjuluk kampung bonsai lantaran 80 persen warganya berprofesi sebagai perajin bonsai dan tanaman hias.   

Jika masuk ke desa ini, mata akan dimanjakan dengan berbagai jenis bonsai dengan berbagai karakter dan ukuran. Mulai dari jenis serut, dollar, star jasmine, putri salju, anting putri, randu, iprik, pule, dan beragam jenis lainnya. 

Selama dua tahun pandemi Covid-19, peminat bonsai lesu. Para perajin pun hanya bisa merawat bonsainya dengan minim transaksi jual beli. Namun mereka tak patah arang dan tetap optimistis perekonomian akan kembali pulih. 

Kesabaran tersebut kini mulai dirasakan. Pesanan sudah mulai berdatangan baik dari lokal Lamongan hingga dari luar pulau.

Salah seorang perajin bonsai di Desa Wanar Muhammad Abdul Ghofur, mengatakan, bonsai jenis dolar, pohon pule dan jasmine yang Sedang banyak peminat setelah sebelumnya sepi. "Saat pandemi penjualan sedikit sekali. Tapi sekarang Alhamdulillah mulai banyak. Kalau kondisi semakin membaik ya akan kembali seperti dulu lagi," Kata Ghofur. 

Setelah Pandemi Covid-19, pesanan datang dari beberapa daerah, termasuk luar Pulau jawa, seperti  Surabaya, Bogor, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Makassar. Harga jual bonsai beragam mulai Rp2.500.000 hingga Rp60 per pohon bonsai, tergantung jenis, karakter tanaman bonsai dan ukuranya. 

"Untuk tanaman bonsai kan yang mentukan dari besar, yang kedua dari karakter bonsainya. Kalau di sini harga paling murah Rp2,5 juta dan termahal Rp60 juta," kata Ketua Paguyuban Perajin Bonsai, Kastolan. 

 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut