Kota Batu Masih Dihantui Banjir Bandang, BPBD Imbau Masyarakat Waspada

BATU, iNewsBojonegoro.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat, dari tiga kecamatan yang ada, semuanya berpotensi banjir, terutama di wilayah Kecamatan Bumiaji. 

Selain karena memiliki sungai berhulu di Gunung Arjuno, drainase di wilayah Bumiaji juga relatif kecil. Kondisi ini memicu terjadinya banjir bandang jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. 

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, dari beberapa faktor itu, bahaya paling utama yakni kian masifnya alih fungsi lahan di lereng Arjuno. Dia menyebut ada tiga daerah di lereng Gunung Arjuno yakni Sumberbrantas, Sumbergondo dan Giripurno yang memiliki ancaman potensi banjir bandang. 

"Salah satu lereng Arjuno menjadi kewaspadaan kita dengan pengalaman tahun kemarin. Sebab upaya mitigasinya belum bisa dilakukan secara maksimal. Harapannya semoga tidak sampai terjadi," katanya, Kamis (22/9/2022).

Karena itu, pihaknya mengumbau kepada semua pihak untuk waspada. Sebab, saat ini Kota Batu sudah diprediksi memasuki awal musim hujan. 

"Saat ini proses pengkajian cepat, masih memetakan potensi ancaman bencana di Batu itu seperti apa. Secara kajian memang sudah ada data, tapi perlu partisipasi masyarakat," katanya. 

Diketahui, banjir bandang cukup parah pernah memorak-porandakan sejumlah desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada November 2021 lalu. Banjir ini diakibatkan hujan deras yang mengguyur lereng Gunung Arjuno dan kurangnya daerah resapan air.

Akibatnya 7 orang meninggal dunia dan membuat 142 jiwa harus mengungsi karena aliran banjir bandang di anak Sungai Brantas ini. Saat itu ada enam titik terparah, yakni di Desa Bulukerto, Sumberbrantas, Tulungrejo, Sidomulyo, Desa Bumiaji, serta Desa Punten. Mayoritas berada di wilayah Kecamatan Bumiaji. 


 

Editor : Prayudianto