"Saya ingin mengetuk hati nurani sepakbola itu adalah jiwa sportivitas, jiwa sportivitas mengakui kalau salah saya minta maaf. Nggak apa-apa, saya ikhlas, saya menerima tanggung jawab itu," sambungnya.
Harris menambahkan, ia rela dan ikhlas bila menjadi tersangka atas tanggung jawabnya sebagai ketua Panpel Arema FC. Ia pun tak mempermasalahkan adanya sanksi larangan berkecimpung di sepak bola selama seumur hidup yang dijatuhkan PSSI terhadapnya.
"Nggak masalah karena ini masa kemanusiaan, masih berkabung masihh sedih nggak apa-apa, itu tanggung jawab dari ketua panpel. Kita ingin belajar bahwa sepakbola adalah sportivitas, sepakbola adalah tanggung jawab," kata Abdul Harris.
"Jangan tanggung jawab ketika pertandingan lancar, juara, tapi ketika krusial terjadi tragedi ketua panpel jadi penanggung jawab, gak apa-apa saya tangung, saya ikhlas. Nggak jadi masalah, ini risiko sosial yang harus saya tanggung," ucap dia.
Editor : Prayudianto