JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Kisah inspiratif Nadhima Fitrangga TD, seorang putra asli Bojonegoro yang lahir pada 16 Maret 1994, telah mengubah apa yang banyak orang anggap sebagai limbah menjadi bisnis yang sukses.
Sementara kebanyakan orang melihat sampah sebagai sesuatu yang harus dibuang, Nadhima melihat peluang. Dengan latar belakang yang kuat dalam bidang kimia dan manajemen limbah, ia telah muncul sebagai pengusaha terkemuka di Indonesia.
Perjalanan Nadhima dimulai di dunia korporat, di mana ia mendapatkan pengalaman berharga dalam industri kimia dan manajemen limbah. Menyadari dampak lingkungan dari pembuangan limbah yang tidak tepat, ia terinspirasi untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan.
Hal ini mendorongnya mendirikan PT. BMS, sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk teknologi pengolahan limbah ramah lingkungan dan produksi bahan kimia ramah lingkungan.
Membangun perusahaan dari nol bukanlah tugas yang mudah. Nadhima menghadapi berbagai tantangan, termasuk modal yang terbatas, persaingan yang ketat, dan regulasi yang kompleks. Namun, dengan tekad yang kuat dan etos kerja yang tinggi, ia berhasil memposisikan PT. BMS sebagai pemain terkemuka di industri ini. Jangkauan perusahaan kini melampaui Indonesia, membuat gebrakan di pasar internasional.
Namun, ambisi Nadhima tidak berhenti pada kesuksesan bisnis. Didorong oleh keinginan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan, ia merambah ke dunia politik. "Tujuan saya adalah untuk mendorong masyarakat yang adil, makmur, dan berkelanjutan," ungkap Nadhima, "serta untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung usaha kecil dan menengah."
Kisah Nadhima menjadi inspirasi bagi para calon pengusaha, terutama yang berasal dari latar belakang kurang mampu. Ia telah menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang tepat, kerja keras, dan visi yang jelas, siapa pun bisa mencapai hal-hal besar. Perjalanannya adalah bukti bahwa pahlawan bisa datang dari mana saja, termasuk dari kota kecil seperti Bojonegoro.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta