BOJONEGORO.iNews.id - Pemerintah melalaui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL),untuk 908 rumah tangga atau keluarga kurang mampu di Kabupaten Bojonegoro.
Penerima bantuan pemasangan listrik gratis pada tahun 2024 itu, tersebar di 17 kecamatan, salah satunya di wilayah Kecamatan Balen.
Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Ainul Wafa mengatakan, jika program BPBL pada tahun 2024 di Jawa timur ini sudah sesuai dengan targat yang ditetapkan.
“Pada tahun 2024, Program BPBL telah ditetapkan untuk 26.840 rumah tangga di Jawa Timur dan akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan target sebesar 27.120 rumah tangga,” ujar Ainul, pada Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Penganten, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (28/12/2024).
Ainul menyampaikan program yang telah dijalankan sejak tahun 2022 ini tetap berlanjut pada tahun 2024 dengan target 150.000 rumah tangga se-Indonesia.
"Banyak ditemui, rumah ada dibawah tiang listrik, tapi rumah itu tidak punya listrik sendiri, itu miris, untuk itu Pemerintah hadir untuk melistriki setiap rumah tangga yang tidak mampu memasang listrik sendiri karena keterbatasan biaya," ungkap Ainul.
Melalui program BPBL ini, diharapkan dapat membawa manfaat kepada seluruh masyarakat. Harapannya dengan memiliki akses listrik sendiri, penerima BPBL tidak lagi bergantung dari tetangga untuk penyediaan listriknya.
Sementara itu, anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari yang ikut mendampingi kegiatan ini menyampaikan, bahwa program BPBL diinisiasi untuk masyarakat kurang mampu, sehingga dapat memperoleh akses listrik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Saya memotivasi kepada warga yang sudah memiliki listrik ini, nantinya bisa membuka usaha produktif di rumahnya, dan selanjutnya mampu membeli token listriknya sendiri" terang Legislator dari Dapil Bojonegoro - Tuban ini.
Hal senada diungkapkan oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Djoko Lukito yang mengapresiasi program ini.
"Semoga bisa memanfaatkan listrik ini dengan baik, bisa digunakan untuk penerangan, memasak dan usaha, jangan salah kaprah, misal digunakan untuk perangkat tikus di sawah, karena itu sangat berbahaya, bisa menyebabkan korsleting listrik bahkan kebakaran," tegas Djoko.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Priyo Wurianto. Ia menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung program ini.
"Kita berharap listrik yang dipasang ditempat Bapak/Ibu sekalian bisa memberikan manfaat yang lebih, selain memberikan penerangan, misal untuk kegiatan UMKM yang membutuhkan alat-alat listrik, semoga dengan adanya program ini bisa membantu," ungkap Priyo.
Salah seorang warga Desa Penganten yang mendapatkan bantuan sambung listrik gratis ini adalah Suparno (47 tahun). Sehari-hari ia bekerja sebagai petani dan buruh serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Tinggal bersama istri, dua anak dan orang tuanya di rumah yang berlantai dan berdinding kayu, Suparno gembira mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Selama ini nyalur listrik dari keluarga, mau pasang ga ada uangnya, kalau kekumpul uang buat hidup aja (makan-red),” ujarnya.
Pria paruh baya ini berharap dengan hadirnya listrik, bisa merubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik lagi.
Suparno adalah salah satu dari 150.000 rumah tangga penerima manfaat program BPBL tahun anggaran 2024. Program BPBL ini menjadi bukti komitmen Pemerintah untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
Editor : Arika Hutama