Kejadian adanya sapi yang mati diduga terpapar PMK juga berlangsung di Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
Kepala Desa Dukohkidul Sulibianto mengatakan, sedikitnya terdapat 3 ekor sapi yang mati di desanya. Kades menjelaskan, wabah PMK saat ini, berbeda dengan PMK yang terjadi sebelumnya. Karena, saat ini sapi-sapi langsung mati.
“Beda seperti yang sebelumnya. Kalau yang sekarang tiba-tiba mati gitu sapinya,” bebernya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, drh. Luthfi Nurrahman mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke beberapa desa.
Selain itu, pihaknya juga sudah mengambil sampel darah hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK tersebut.
"Banyak dari sapi yang terindikasi PMK, namun setelah kita lakukan lab alhamdulilah hasilnya negatif. Namun minimnya petugas kita di lapangan menjadi kendala kita untuk melakukan penyemprotan disinfektan, karena rata-rata satu kecamatan satu dokter Hewan (mantri),” katanya.
Terkait banyaknya sapi yang mati, Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk menunda terlebih dahulu keinginan untuk membeli hewan ternak tersebut.
Jika memang harus membeli pihaknya berharap, agar warga lebih teliti dan memeriksa kesehatan sapi yang akan dibeli, terutama dari luar daerah.
Editor : Dedi Mahdi