BOJONEGORO.INEWS.ID - Tim SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, sudah mengevakuasi sebanyak 8 ekor sapi, yang diketahui mati mengambang di Sungai Bengawan Solo.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nur Aeny mengatakan, jika sapi tersebut dievakuasi dari Bendung Gerak Bengawam Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, serta di wilayah Kecamatan Padangan.
"Di bendung gerak ada 7 ekor, sementara di Padangan ada 1 ekor," jelasnya, jumat (17/1/2025).
Namun menurut Laela, dari kedelapan sapi yang Dievakuasi tersebut, hanya tiga yang bisa diangkat dan dikuburkan. Bahkan petugas sampai menurunkan alat berat untuk mengangkat bangkai sapi.
"Hanya tiga yang bisa diangkat dan dikuburkan, sementara yang lain kondisi bangkai sudah rusak,"tambahnya.
Ditemukannya sapi yang mengambang di sungai terpanjang se pulau jawa ini, diduga terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah di berbagai daerah.
Setelah dievakuasi petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bojonegoro, juga melakukan pengambilan sampel, untuk dilajukan uji laboratorium.
Editor : Arika Hutama