get app
inews
Aa Text
Read Next : Polres Bojonegoro Bongkar Jaringan Uang Palsu Lintas Daerah, 4 Tersangka Diamankan

Sebut Tak Ada Kelangkaan, Pemkab Bojonegoro Pastikan Stok Pupuk Aman

Kamis, 24 April 2025 | 19:01 WIB
header img
Petugas saat melakukan sidak pupuk di Sumberejo. (Foto: Arika / iNews Bojonegoro)

BOJONEGORO.INEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Perdagangan dan Usaha Mikro, Kodim 0813, serta distributor CV. Luas Nusa melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Penyangga 2 Pupuk Sumberrejo pada Kamis (24/04/2025). 

Kegiatan ini untuk menanggapi keluhan petani, terkait sulitnya mendapatkan pupuk di wilayah Kecamatan Sumberrejo.

Dalam kunjungan tersebut, tim bertemu langsung dengan Kepala Gudang, Anwar, yang menegaskan bahwa stok pupuk di Gudang Sumberrejo dalam kondisi aman dan mencukupi. Total stok saat ini mencapai 3.763,508 ton yang terdiri dari 1.698,568 ton pupuk urea, 2.034,02 ton NPK, dan 30,920 ton pupuk organik Petroganik.

Plt Kepala DKPP Bojonegoro, Zainal Fanani, menepis kabar kelangkaan pupuk yang sempat beredar. Berdasarkan data resmi, alokasi pupuk tahun 2025 untuk Musim Tanam (MT) 1 baru terserap sekitar 16,8 persen. Hasil inspeksi di Gudang Penyangga 1 Pupuk Petrokimia Baureno juga menunjukkan ketersediaan stok yang sama, yakni 3.763,508 ton.

“Stok pupuk sangat mencukupi. Jadi isu kelangkaan pupuk tidak benar. Kami harap masyarakat tidak mudah percaya pada informasi menyesatkan, terutama dari media sosial yang tidak memiliki dasar valid,” tegas Zainal.

Ia juga menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan memberikan klarifikasi kepada masyarakat dan petani agar tidak cemas dalam memperoleh pupuk, baik dari sisi ketersediaan maupun harga.

Sebagai informasi, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sesuai Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 734/KPTS/SR.30/M/09/2022 adalah:  
- Pupuk Urea: Rp2.250/kg  
- Pupuk NPK Phonska: Rp2.300/kg  
- Pupuk NPK untuk kakao: Rp3.300/kg

Sementara itu, salah satu kios pupuk di Desa Ngampal, Sungkowo, menyebutkan bahwa penyerapan pupuk di wilayahnya telah mencapai 100 persen. Penyaluran dilakukan melalui sistem surat kuasa dari kelompok tani. Adanya selisih harga sekitar Rp15.000 dari HET disebabkan biaya transportasi dari kios ke kelompok, serta untuk kebutuhan operasional seperti konsumsi, fotokopi, dan kas kelompok.

"Penyaluran sudah selesai 100 persen, jadi kalau ada kabar kelangkaan pupuk di Ngampal atau Sendangagung, itu hoaks," ujar Sungkowo.

Langkah ini menegaskan komitmen Pemkab Bojonegoro dalam menjamin ketersediaan pupuk dan mendukung produktivitas pertanian di daerah.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut