Sambut IPA Convex 2025, Jurnalis Daerah Didorong Dalami Industri Hulu Migas dan Transisi Energi

BOJONEGORO.INEWS.ID – Menjelang Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) ke-49 tahun 2025, sejumlah jurnalis dari berbagai daerah penghasil minyak dan gas (migas), termasuk Bojonegoro, Jawa Timur, mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas mengenai industri hulu migas dan isu strategis energi nasional.
Kegiatan bertajuk “Empowering Regional Journalists: Exploring Indonesia's Oil & Gas Sector with Insight & Integrity” ini digelar di Hotel Santika BSD, Tangerang Selatan, senin (19/5/2025).
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti ExxonMobil, INPEX, dan Mubadala Energy bersama Indonesia Business Post, serta didukung oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Selain memberikan pemahaman mendalam terkait sektor hulu migas, diskusi juga membahas topik strategis seperti Dana Bagi Hasil (DBH), Participating Interest (PI), transisi energi, dekarbonisasi, serta pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Sejumlah narasumber kredibel turut dihadirkan untuk memberikan wawasan menyeluruh.
Head of Communication SKK Migas, Hudi D. Suryodipura, menekankan pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi secara berimbang dan akurat kepada publik, khususnya terkait sektor migas yang kompleks.
“Judul berita memang penting di era digital, tapi substansi isi jauh lebih krusial. Jangan sampai judul bombastis tapi menyesatkan pembaca,” ujarnya.
Hudi juga mengingatkan pentingnya pemahaman yang utuh sebelum menulis isu-isu strategis terkait energi, agar tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.
Dalam diskusi, Hudi turut menyoroti perlunya ruang bagi semua pihak untuk menyampaikan pandangan secara adil dan seimbang, termasuk dalam penyampaian kritik terhadap industri.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa sinergi antara media lokal dan industri migas dapat terus diperkuat.
“Media diharapkan bisa menjadi jembatan informasi yang objektif, agar masyarakat memahami proyek-proyek migas secara menyeluruh dan potensi gangguan sosial dapat diminimalisir,” pungkas Hudi.
Editor : Arika Hutama