IPAH Unigoro Terbukti Efektif, Warga Sudah Manfaatkan Air Hujan untuk Kebutuhan Sehari-hari

Bojonegoro.iNews.id – Universitas Bojonegoro (Unigoro) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), bersama PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), Dinas PU Cipta Karya Bojonegoro, dan BPBD Bojonegoro, melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) instalasi pemanenan air hujan (IPAH) di Balai Desa Bareng, Kecamatan Sekar, pada Selasa (17/6/2025).
Dalam monev ini, seluruh pihak memastikan bahwa alat IPAH yang terdiri dari toren berkapasitas 1.200 liter dan sistem filtrasi air, berfungsi secara optimal. Warga pun telah memanfaatkan air hujan yang berhasil dipanen untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, bahkan sebagian untuk konsumsi dengan pengolahan tambahan.
Ketua LPPM Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si, M.Sc., mengungkapkan bahwa pada bulan Mei lalu, sebanyak 45 unit alat IPAH telah terdistribusi ke lima kecamatan: Tambakrejo (20 titik), Gondang (10 titik), Sekar (9 titik), serta masing-masing 3 titik di Ngraho dan Margomulyo. Usai distribusi, dilakukan monev serta sosialisasi terkait penggunaan dan perawatan alat.
“Kami ingin masyarakat memahami pemanfaatan air hujan dan memastikan kualitas air hasil panen sesuai standar. Sampel air hasil filtrasi juga sudah diuji di laboratorium,” ujar Laily.
Hasil pengujian menunjukkan air IPAH memenuhi baku mutu untuk kebutuhan higienis berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2023. Meski masih mengandung bakteri coliform, kadarnya bisa dikendalikan dan akan mati jika air dimasak pada suhu minimal 60°C.
Gerakan panen air hujan ini merupakan inisiatif Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono-Nurul Azizah, sebagai langkah mitigasi kekeringan di wilayah rawan air bersih. Kegiatan monev dan sosialisasi akan berlanjut setiap pekan di empat kecamatan lainnya.
Purwoko, warga Desa Bareng, menyampaikan apresiasi atas hadirnya IPAH. Menurutnya, alat ini sangat membantu terutama di musim kemarau.
“Alat ini bukan hanya memanen air hujan, tapi juga bisa menyerapkan air ke dalam tanah. Sangat membantu kami yang kerap kesulitan air bersih saat kemarau,” ujarnya.
Editor : Dedi Mahdi