get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Hanguskan Rumah Makan di Balen Bojonegoro, Kerugian Capai Rp100 Juta

Trump Klaim AS Serang Tiga Situs Nuklir Iran, Gunakan Pembom Siluman B-2

Minggu, 22 Juni 2025 | 09:09 WIB
header img
Presiden Amerika Donalf Trump. (Foto: Istimewa)

iNews.id, WashingtonPresiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah melakukan serangan udara terhadap tiga situs nuklir utama di Iran. Operasi tersebut diklaim sebagai langkah strategis untuk melumpuhkan program nuklir Iran yang diduga terus berkembang secara rahasia.

Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, Trump menyebut tiga target yang dihantam adalah fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan. “Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir di Iran,” tulisnya.

Trump memastikan semua pesawat tempur AS yang terlibat dalam misi telah meninggalkan wilayah udara Iran dan kembali dengan selamat. “Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat kini dalam perjalanan pulang dengan aman,” tambahnya.

Mengutip laporan dari Associated Press (AP) dan pernyataan pejabat AS serta Israel, serangan ini menggunakan pembom siluman B-2 yang dilengkapi bom penembus bunker seberat 13.500 kilogram, dikenal dengan nama GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP).

Bom ini dirancang khusus untuk menghancurkan target bawah tanah yang diperkuat, seperti fasilitas nuklir yang berada di kedalaman ekstrem. GBU-57 menggunakan daya kinetik untuk menembus lapisan tanah dan beton sebelum meledak, diyakini mampu menjangkau kedalaman hingga 61 meter.

Fokus Serangan: Situs Nuklir Fordow

Salah satu situs utama yang diserang, Fordow, merupakan fasilitas pengayaan uranium paling tersembunyi milik Iran. Terletak di dekat Kota Qom, situs ini dibangun jauh di dalam gunung dan berada sekitar 80 hingga 90 meter di bawah permukaan tanah.

Sebelumnya, AS diketahui mengerahkan dua hingga empat pembom B-2 ke wilayah Samudera Pasifik, yang diduga sebagai bagian dari persiapan serangan ini.

Serangan tersebut diyakini akan memicu ketegangan baru di kawasan Timur Tengah, mengingat Iran berulang kali membantah bahwa program nuklirnya bersifat militer.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran terkait serangan tersebut.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut