APBD Bojonegoro Rp7,9 Triliun, Baru Diserap 21 Persen, Ini Penyebabnya

Bojonegoro.iNews.id – Hingga pertengahan tahun, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro 2025 baru mencapai 21,01 persen. Dari total pagu anggaran sebesar Rp7,9 triliun, baru sekitar Rp1,1 triliun yang terserap, per data 18 Juni 2025.
Kepala Bidang Akuntansi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro, Anie Susanti Hartono, menyampaikan bahwa rendahnya penyerapan anggaran disebabkan oleh sejumlah proyek infrastruktur yang belum berjalan serta proses penyesuaian program prioritas akibat pergantian kepala daerah.
“Serapan ini masih rendah karena banyak pekerjaan infrastruktur yang belum berjalan. Selain itu, pemerintahan baru masih dalam proses penyesuaian program prioritas,” jelas Anie, Jumat (27/6/2025).
Anie merinci, belanja operasional yang memiliki pagu Rp4,3 triliun baru terealisasi Rp1,127 miliar. Komponen terbesar dari belanja ini adalah belanja pegawai, yang baru menyerap Rp704,1 miliar dari total Rp2,3 triliun.
Sementara itu, belanja barang dan jasa baru terealisasi Rp35,2 miliar dari anggaran Rp1,5 triliun. Untuk belanja hibah, baru terserap Rp33,7 miliar dari Rp282,2 miliar yang dianggarkan. Adapun bantuan sosial sudah terealisasi Rp29,9 miliar dari pagu Rp130 miliar.
“Belanja subsidi yang dianggarkan sebesar Rp1,5 miliar belum terserap sama sekali,” tambahnya.
Rendahnya realisasi ini memunculkan kekhawatiran terhadap efektivitas pembangunan daerah. Pemerintah daerah diharapkan segera mempercepat pelaksanaan program-program strategis, agar APBD dapat berdampak nyata bagi masyarakat.
Editor : Arika Hutama