get app
inews
Aa Text
Read Next : Terdakwa Kasus Korupsi Mobil Siaga Desa di Bojonegoro Minta Dibebaskan, Ini Alasannya

71 Persen Kasus Suap Terkait Infrastruktur, Mantan Penyidik KPK Soroti Peran Pimpinan Daerah

Rabu, 09 Juli 2025 | 15:27 WIB
header img
Eks penyidik KPK M Praswad Nugraha. (Foto: iNews)

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), M. Praswad Nugraha, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus suap di Indonesia berkaitan dengan sektor infrastruktur. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam program Rakyat Bersuara bertajuk "Teman Dekat Terjerat Korupsi, Gubernur Bobby Terancam?" yang ditayangkan iNews pada Selasa (8/7/2025).

"Sebanyak 71 persen perkara suap di Indonesia berasal dari sektor infrastruktur," ungkap Praswad.

Menurutnya, proyek infrastruktur menjadi sasaran empuk tindak pidana korupsi karena tidak membutuhkan modus yang kompleks. “Infrastruktur paling mudah dikorupsi karena tidak perlu rumit. Paling enak, paling gurih,” ujarnya.

Praswad juga menyoroti bahwa mayoritas tersangka dalam kasus suap infrastruktur adalah kepala daerah, karena aliran dana suap kerap mengarah langsung kepada mereka. “Dari total kasus suap infrastruktur, mayoritas melibatkan pimpinan daerah. Uang ini mengalir ke mereka,” tegasnya.

Pernyataan ini muncul di tengah sorotan publik terhadap kasus dugaan suap proyek jalan yang menjerat Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Ginting, sebagai tersangka oleh KPK. Nama Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, ikut menjadi perbincangan karena kedekatannya dengan Topan Ginting.

Menanggapi hal tersebut, analis kebijakan publik, Said Didu, menyatakan keyakinannya bahwa Bobby tidak akan terseret dalam kasus tersebut. “Saya justru menyatakan Bobby pasti aman,” ujarnya dalam acara yang sama.

Said menyebutkan bahwa posisi Bobby sebagai menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo serta kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto membuatnya sulit disentuh oleh proses hukum. “Hampir semua orang dekat kekuasaan tidak bisa disentuh hukum. Bobby termasuk di dalamnya,” tegasnya.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut