get app
inews
Aa Text
Read Next : Daur Ulang Kreatif: Perempuan Tuban dan Bojonegoro Rajut Sampah Jadi Barang Mewah

MPLS Jadi Momen Edukasi Bahaya Kekerasan dan Pernikahan Anak di Bojonegoro

Kamis, 17 Juli 2025 | 22:06 WIB
header img
Dinas P3AKB Pemkab Bojonegoro, saat sosialisasi bahaya pernikahan anak di bawah umur, di SMPN 1 Padangan. (Foto: Arika / iNews Bojonegoro)

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar sosialisasi serentak tentang pencegahan kekerasan dan perkawinan anak.

Kegiatan ini salah satunya dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Padangan, yang dilaksanakan bersamaan dengan momentum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi murid baru.

Materi sosialisasi difokuskan pada peningkatan kesadaran tentang pentingnya perlindungan anak, bahaya perkawinan usia dini, serta pencegahan segala bentuk kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Salah satu pemateri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro, yang juga merupakan Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Padangan, Isman, dalam materinya menyampaikan dampak negatif pernikahan usia dini bagi anak. 

“Pernikahan dini tidak hanya mengganggu pendidikan, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental, fisik, serta memperbesar risiko kemiskinan dan kekerasan dalam rumah tangga. Pernikahan anak bukan solusi, justru akan menambah beban dan menghambat masa depan,” kata Isman saat memberikan materi di SMPN 1 Padangan, pada Kamis 17 Juli 2025 pagi.

Sementara, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AKB Bojonegoro, Endah Susilorini mengatakan, bahwa sosialisasi ini digelar di 55 SMPN dan SMAN sebanyak 39 sekolah yang tersebar di berbagai Kecamatan di Bojonegoro, yang dilaksanakan selama dua hari. 

“Anak-anak diberi pemahaman sejak awal bahwa mereka berhak atas perlindungan, pendidikan, dan tumbuh kembang yang sehat. Pencegahan kekerasan dan perkawinan anak harus dimulai dari kesadaran bersama, termasuk dari sekolah dan keluarga, Harapannya anak-anak di Bojonegoro bisa lebih menyadari akan bahayanya pernikahan anak,” kata perempuan berhijab ini.

Sosialisasi ini dilaksanakan dengan metode yang disesuaikan dengan usia dan jenjang pendidikan, mulai dari diskusi ringan, hingga penyampaian materi dari Forum Anak Bojonegoro, yang juga membuka ruang Konselor sebaya.

Sementara itu, sejumlah guru dan kepala sekolah mengapresiasi kegiatan ini karena dinilai relevan dan penting untuk membentuk karakter siswa sejak dini. Sebab, murid baru perlu tahu bahwa sekolah adalah tempat yang aman, bukan hanya untuk belajar, tapi juga untuk tumbuh sebagai pribadi yang utuh. 

Hari Anak Nasional tahun ini mengusung semangat kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pemenuhan hak-hak anak secara menyeluruh. Kegiatan sosialisasi serentak di MPLS menjadi langkah awal agar sekolah bukan hanya menjadi tempat menuntut ilmu, tetapi juga menjadi ruang aman bagi anak-anak Bojonegoro.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut