Petani Tembakau Bojonegoro Mulai Panen, Harga Kering Tembus Rp40 Ribu per Kg

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Para petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro mulai memasuki musim panen. Meski hasil produksi tahun ini menurun akibat kendala cuaca, senyum petani tetap merekah lantaran harga tembakau kering berada di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
M. Syukur, petani asal Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, mengungkapkan bahwa hasil panen tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya, masa tanam sempat terganggu curah hujan tinggi.
“Sehingga hasilnya tidak sebanyak tahun lalu,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).
Kendati demikian, Syukur merasa bersyukur karena kualitas tembakau tetap baik dan harga jualnya masih cukup menjanjikan. Ia berharap pemerintah daerah terus memberi dukungan, khususnya bantuan bibit dan pupuk tembakau untuk meringankan biaya tanam.
“Harapannya pemkab bisa membantu bibit sekaligus pupuk tembakau, agar petani lebih terbantu dalam masa tanam berikutnya,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Bambang Wahyudi, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda Subkor Tanaman Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, menyampaikan bahwa pemerintah daerah melalui DKPP terus mendampingi petani.
Salah satu programnya adalah pemberian benih atau rindik tembakau bersertifikat secara gratis bagi kelompok tani. Selain itu, DKPP juga memantau harga tembakau pada petikan awal hingga kelima.
“Untuk rajangan kering, harga tembakau tercatat antara Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram. Sedangkan daun basah berada di kisaran Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram,” terang Bambang.
Ia menambahkan, DKPP juga rutin memberikan pelatihan bagi petani tembakau terkait budidaya sesuai Good Agricultural Practices (GAP). Hal ini termasuk teknik pengolahan lahan, pembuatan guludan yang lebih tinggi, hingga saluran air agar tanaman lebih tahan terhadap kondisi iklim yang tidak menentu.
“Penggunaan benih bersertifikat dan teknik budidaya yang tepat akan memberi dampak positif bagi kualitas dan produktivitas tembakau Bojonegoro,” ujarnya.
Meski menghadapi tantangan cuaca, optimisme petani tetap terjaga. Dukungan pemerintah daerah melalui DKPP diharapkan mampu menjaga tembakau sebagai komoditas unggulan yang menyejahterakan petani Bojonegoro.
Editor : Dedi Mahdi