Diserang Jutaan Lalat, Warga 3 Desa di Bojonegoro Desak Penutupan Kandang Ayam

BAURENO, iNewsBojonegoro.id – Warga dari tiga desa di Kecamatan Baureno diantaranya Desa Pasinan, Karangdayu, dan Kauman menggelar aksi protes di Kantor Kecamatan Baureno, Selasa (16/9/2025).
Mereka mendesak penutupan kandang ayam yang diduga menjadi sumber serangan jutaan lalat yang meresahkan pemukiman.
Puluhan warga datang dengan membawa poster berisi tuntutan, meminta pemerintah kecamatan dan dinas terkait segera mengambil tindakan tegas terhadap kandang ayam yang berada di dekat permukiman.
Warga menilai keberadaan kandang ayam telah mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.
Kepala Dusun Pipitan, Desa Pasinan, Amir, menjelaskan bahwa pertemuan antara warga, pihak kecamatan, dan perwakilan instansi terkait belum menghasilkan solusi. Pasalnya, para pemilik usaha peternakan ayam tidak hadir dalam forum tersebut.
“Warga minta kandang itu ditutup. Tapi sampai sekarang belum ada titik temu karena pengusahanya tidak datang,” ujar Amir, Rabu (17/9/2025).
Amir menambahkan, warga tidak lagi mempermasalahkan kompensasi yang sempat dijanjikan oleh para pengusaha peternakan. Kali ini, permintaan warga lebih tegas: penutupan kandang.
“Serangan lalat tahun ini jauh lebih parah dibanding sebelumnya. Bukan hanya soal kompensasi, tapi soal kenyamanan dan kesehatan,” tegasnya.
Respons Pemerintah
Camat Baureno, Dery Aprilian, membenarkan bahwa pertemuan dengan warga belum membuahkan hasil. Ia menyatakan, pihak kecamatan akan mengambil langkah administratif dengan bersurat kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta Satpol PP Kabupaten Bojonegoro.
“Kami akan bersurat ke instansi terkait agar segera memberi sanksi kepada pemilik kandang ayam,” kata Dery.
Sebelumnya, serangan lalat dalam jumlah besar sempat dilaporkan oleh warga. Ribuan lalat menyerbu rumah-rumah warga dan menyebabkan ketidaknyamanan, terutama dalam aktivitas sehari-hari seperti memasak dan beristirahat.
Investigasi warga menunjukkan bahwa sumber utama berasal dari kandang ayam yang berada tidak jauh dari pemukiman.
Editor : Arika Hutama