get app
inews
Aa Text
Read Next : Game Online Disorot Presiden Prabowo: Anak Bisa Anggap Kekerasan Hal Biasa!

Bumi Makin Panas! Inilah Sejumlah Gas yang Menjadi Penyebabnya

Senin, 10 November 2025 | 08:24 WIB
header img
Ilustrasi bumi semakin panas. Foto: @infobmkg

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Pemanasan global kini menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama meningkatnya suhu Bumi adalah keberadaan gas rumah kaca (GRK) di atmosfer.

Menurut keterangan resmi di laman BMKG, gas rumah kaca adalah gas di udara yang berfungsi menahan panas dari Matahari agar Bumi tetap hangat—layaknya selimut yang menjaga suhu tubuh manusia. 

Tanpa gas ini, Bumi akan menjadi terlalu dingin dan tidak layak huni. Namun, jika kadarnya berlebihan, panas yang tertahan justru membuat suhu Bumi meningkat drastis.

“Gas rumah kaca ibarat dua sisi mata uang. Dalam jumlah wajar, ia menjaga keseimbangan suhu Bumi, tapi dalam kadar tinggi, justru mempercepat pemanasan global,” tulis BMKG dalam penjelasannya melalui media sosial @infobmkg, minggu (9/11).

Gas-Gas Penyebab Pemanasan Global

Ada beberapa jenis gas rumah kaca yang paling berperan dalam menahan panas di atmosfer, di antaranya:

• Karbon Dioksida (CO₂)
Gas ini dihasilkan dari aktivitas manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, proses industri, serta pembakaran hutan. Karbon dioksida menjadi penyumbang terbesar gas rumah kaca di atmosfer.

• Metana (CH₄)
Metana berasal dari aktivitas peternakan, sawah, serta penguraian limbah organik. Meski jumlahnya lebih sedikit dibanding CO₂, kemampuan metana dalam memerangkap panas jauh lebih kuat.

• Dinitrogen Oksida (N₂O)
Gas ini dihasilkan dari penggunaan pupuk pertanian dan limbah industri. Dinitrogen oksida juga memiliki daya serap panas yang tinggi dan berkontribusi signifikan terhadap efek rumah kaca.

Ancaman Nyata dari Kelebihan Gas Rumah Kaca

Kelebihan gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim ekstrem, seperti meningkatnya suhu rata-rata, mencairnya es di kutub, serta naiknya permukaan air laut. 

Fenomena ini dapat memicu bencana alam dan mengancam keberlangsungan hidup manusia serta ekosistem di seluruh dunia.

Para ahli menegaskan pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan penerapan gaya hidup ramah lingkungan.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut