NUSA DUA, iNewsBojonegoro.id - Dukungan terhadap UMKM menjadi salah satu agenda utama yang dibahas dalam agenda Finance Track G20. Selama rangkaian perhelatan 3rd Financial Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) pada 11-17 Juli di Bali, Presidensi G20 Indonesia turut mengundang delegasi untuk mengenal lebih dekat keragaman warisan budaya nusantara melalui produk-produk UMKM yang telah dikurasi, dan dapat dikunjungi di Taman Jepun, Bali Nusa Dua Convention Centre, Bali.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau langsung suasana dan produk-produk UMKM unggulan yang dipamerkan di sana.
"Pameran UMKM ini mengangkat tema Nusantara, melambangkan keberagaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan nuansa penataan tradisional ala Desa Panglipuran khas Bali. Dalam setiap karya mereka, pelaku UMKM berkreasi dan mengambil inspirasi dari nilai-nilai budaya Indonesia yang kaya dan mampu mencuri perhatian bagi siapa saja yang melihatnya," ujar Sri Mulyani dalam keterangan yang diterima pada, Kamis (14/7/2022).
Adapun semangat keberagaman budaya Indonesia tersebut turut menjadi simbol yang merepresentasikan semangat multilateralisme yang dibangun dalam forum G20, sebagaimana sejarah terbentuknya forum tersebut. Semangat multilateralisme tersebut juga menjadi dasar dalam forum G20 untuk dapat membangun dialog yang efektif dalam rangka menangani berbagai masalah dunia.
Secara keseluruhan, pameran menampilkan 52 UMKM, di mana 17 UMKM merupakan UMKM binaan Kementerian Keuangan yang bersinergi dengan delapan unit Badan Layanan Umum (BLU), lima unit Special Mission Vehicle (SMV), dan pemerintah daerah.
Berbagai produk ditampilkan dari mulai wastra/ kain tradisional, kerajinan, makanan dan minuman seperti aneka kopi dan teh dari berbagai daerah di Indonesia.
Sinergi program pemberdayaan dan kehadiran UMKM dalam keseluruhan rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 ini merupakan bentuk dukungan Kementerian Keuangan kepada UMKM dalam meningkatkan efisiensi produksi, akses pasar global, kemudahan berusaha, pembiayaan, literasi keuangan maupun platform pemasaran secara optimal dan berkelanjutan.
"Di Indonesia, UMKM berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, termasuk menyumbang 61,1 persen PDB nasional. UMKM juga mendukung 14,7 persen ekspor dan membuka 97 persen lapangan kerja," ucap Sri Mulyani.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait