Dia kemudian memaparkan bagaimana cara agar generasi muda dapat terbebas dari tiga hal itu. Salah satunya adalah mengajak dan memberikan pemahaman mengenai bahaya pernikahan dini, seks di luar nikah, dan Napza. Duta GenRe (Generasi Berencana) dapat mengambil peran itu sebagai juru bicara dengan cara-cara yang populer dan mudah diterima oleh teman sebaya.
"Kita harapkan mereka makin kreatif, makin sering bertemu, makin sering diberi tugas. Lalu mereka berbicara dengan generasinya tentang jangan menikah dini, jangan terlibat narkoba. Kamu musti aktif untuk mengajak anak-anak seusiamu sekolah, belajar, dan menggapai cita-cita. Maka potensi-potensi terjadinya (ancaman) tadi itu bisa kita cegah," ujarnya.
Menurutnya, keterlibatan Duta GenRe itu juga penting karena dapat menjadi agen-agen pencegahan stunting sejak awal. Artinya mereka lebih tahu bagaimana merencanakan masa depan dan dapat membedakan mana hal positif dan mana yang negatif untuk dilakukan.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan para perwakilan Duta GenRe yang hadir dari seluruh Indonesia ini tentu bertemu untuk menyatukan program sesuai ikrar yang telah diucapkan. Tapi selain itu diharapkan para remaja dan generasi muda dari berbagai etnik itu juga dapat bertukar pengetahuan, tradisi, dan budaya.
"Kita sebagai anak bangsa dengan etnik berbeda-beda harus menghargai sesama, tidak boleh ada dominasi karena kita dilindungi oleh konstitusi. Anda semua bertemu tidak untuk sekadar kenal seseorang dari etnik lain tetapi juga budaya yang ada di republik ini," kata Sultan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait