"Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema," katanya. Mahfud menyebut, korban tewas karena sesak napas, berdesak-desakan.
"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter," katanya.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa pemerintah akan menangani kasus kerusuhan ini dengan baik.
"Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," kata dia.
"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa," kata Mahfud.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait