Dia menambahkan, pada dasarnya Aremania tidak suka tindakan anarkis.
"Kami Aremania Aremanita cinta damai, tidak suka kekerasan, anarkis. Kami hanya turun untuk menyampaikan kekesalan kita karena kalah," kata dia.
Dia menyebut, pihak aparat keamanan malah menembakan gas air mata saat para penonton turun ke lapangan.
"Temen-temen panik saat ditembak gas air mata. Banyak teman kita berdesakan, terinjak. Gas air mata ini menganggu pernapasan," katanya.
Sebelumnya, kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ini terjadi setelah Arema FC dibekuk Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di lanjutan Liga 1 2022-2023 pada Sabtu (1/10/2022).
Editor : Prayudianto